BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan
jasmani merupakan suatu pelajaran yang mengajarkan peserta didik bagaimana cara
untuk mendapatkan tubuh yang sehat. Bahkan bukan bagaimana cara mendapatkan
tubuh yang sehat saja, tetapi bagaimana cara
untuk mendapatkan dan mencapai keadaan tubuh yang segar. Tubuh dikatakan telah mencapai kesegaran apabila
mampu melaksanakan aktivitas dalam waktu
yang lama, penuh waspada, tidak lelah dan masih menyimpan energi dalam
keadaan darurat/emergency.
Banyak cara yang bisa ditempuh untuk
mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar. Apalagi untuk anak yang masih dalam
masa pertumbuhan. Anak senantiasa akan aktif, melakukan hal-hal yang
menyenangkan dengan teman sebayanya. Misalnya dengan cara bermain, tanpa
disadari mereka telah melakukan aktivitas jasmani yang mampu membuat tubuh
menjadi sehat dan segar.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk
mendapatkan tubuh yang segar yaitu dengan melakukan permainan tradisional
seperti “Pungut Puntung”. Salah satu manfaat dari permainan ini adalah membuat
tubuh menjadi lebih segar. Untuk
mendapatkan tubuh yang segar dalam
permainan ini mengutamakan kecepatan berlari dan kekompakan dari setiap kelompok.
Permainan ini tidak dibatasi waktunya sesuai dengan kesepakatan tetapi setiap
kelompok berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi yang pertama dalam menyelesaikan
permainan ini sehingga dapat dikatakan sebagai pemenang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.
1)
Apakah pengertian dari
permainan tradisional “Pungut Puntung”?
2)
Bagaimanakah jalannya
permainan dalam permainan tradisional “Pungut Puntung”?
3)
Apa saja manfaat dan
nilai-nilai yang terkandung dalam permainan tradisional “Pungut Puntung”?
1.3 Tujuan
Penulisan
Berdasarkan
rumusan masalah, makalah ini dibuat bertujuan agar mahasiswa dapat:
1)
Mengetahui arti dari permainan
“Pungut Puntung”
2)
Mengetahui jalannya permainan
“Pungut Puntung” dan mempraktekkannya dengan baik dan benar sesuai dengan
aturan permainan.
3)
Mengetahui manfaat dan
nilai-nilai yang terkandung setelah mempraktekkan permainan tradisional “Pungut
Puntung”
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun
manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1) Bagi Penulis
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok dari dosen mata kuliah Pendidikan
Jasmani. Selain itu, dapat menambah wawasan penyusun dan juga sebagai bekal dan
pembelajaran mengenai salah satu permainan tradisional.
2) Bagi Pembaca
Makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber
informasi dalam mempraktekkan permainan tradisional khususnya permainan “Pungut
Puntung”, sehingga permainan tradisional tetap dilestarikan sebagai ciri khas
bangsa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Permainan “Pungut Puntung
Permainan pungut puntung ini berasal dari bahasa daerah di Kabupaten
Bangka. Pungut dalam bahasa Indonesia artinya ambil dan puntung dalam bahasa
Indonesia adalah kayu. Tetapi puntung ini dapat diganti dengan batu kecil atau
tongkat kecil, karena menyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang ada.
Permainan ini merupakan permainan anak-anak atau dapat juga dimainkan oleh
semua golongan masyarakat. Permainan ini untuk melatih keterampilan, kecekatan,
ketelitian, memupuk rasa sosial serta melatih kerja sama dalam usaha
memenangkan perlombaan tersebut. Permainan ini juga memerlukan ketahanan fisik
bagi anak-anak, oleh karena itu biasanya dimainkan oleh anak-anak yang
mempunyai fisik yang kuat untuk berlari. Dalam permainan pungut puntung ini terdapat
3 bagian. Pertama yaitu memungut batu atau puntung, kemudian meletakkannya di
tengah lapangan. Kedua menjemput teman sambil membawa puntung dengan cara
mengikat kaki dengan selendang sambil membawa puntung dan yang ketiga lari ular.
2.2
Jalannya
Permainan “Pungut Puntung”
Dalam
mempraktekkan permainan tradisional pungut puntung ini ada beberapa hal yang
harus diperhatikan, diantaranya: persiapan, aturan permainan, tahap-tahap
permainan, konsekuensi kalah menang, dan pelanggaran. Untuk lebih jelasnya sebagai
berikut.
a.
Persiapan
Sebelum permainan ini dimulai harus
disiapkan alat-alat untuk keperluan permainan. Untuk itu disiapkan batu kecil
atau puntung sebanyak 15 buah. Ke-15 batu tersebut diletakkan d ujung lapangan.
Jika anggota kelompok terdiri dari 10 orang, 5 orang berada di tengah-tengah
lapangan dan merupakan pemain pertama yang akan memungut puntung tersebut.
Sedangkan 5 orang lagi berada di ujung lapangan yang satu lagi (bukan tempat
puntung berada) dan permainan ini dilombakan antar kelompok.
b.
Aturan
permainan
Dalam permainan ini, pemain pertama (5
orang yang berada di tengah lapangan) memungut puntung tersebut lalu membawanya
ke tengah lapangan. Dalam memungut puntung ini harus satu-satu yang memungut
dan hanya 1 puntung yang diambil dan seterusnya pada puntung ke-15. Bila
puntung ke-15 selesai dipungut, maka pemain yang ke-2 (5 orang yang berada di
ujung lapangan) menjemput pemain yang berada di tengah lapangan satu persatu dengan
cara mengikat kaki dengan selendang dan membawa pemain pertama ke tempat asal
pemain ke-2. Setelah itu dilanjutkan lagi dengan berlari ular menuju ke tempat
asal puntung.
c.
Tahap-Tahap
Permainan
Apabila puntung sudah diletakkan di ujung lapangan,
dan pemain pertama telah berada di tengah lapangan dan pemain ke-2 juga berada
di ujung lapangan yang satu lagi (bukan tempat puntung berada), maka permainan
ini segera dimulai.
Pada
tahap yang pertama pemain yang berada di tengah lapangan harus mengambil
puntung satu persatu. Karena puntung berjumlah 15 buah sedangkan pemain pertama
hanya 5 orang maka setiap orang pada pemain pertama akan mengambil puntung sebanyak
3 kali secara gantian sampai puntung yang terakhir.
Tahap
kedua pemain yang berada di ujung lapangan menjemput pemain yang berada di
tengah lapangan dengan cara mengikat kaki dengan selendang sambil membawa puntung, lalu menyeberangkannya
menuju tempat asal pemain kedua berada, dan itu juga dilakukan secara bergatian
sampai pemain yang berada di tengah lapangan (pemain pertma) telah bergabung
dengan pemain yang ke-2 di tempat asal pemain ke-2. Setelah sepuluh pemain
tersebut bergabung, maka mereka membentuk barisan seperti ular dan setiap
pemain memegang pinggang pemain yang berada di depannya, lalu mereka berlari
menuju ujung lapangan (tempat asal puntung pertama) untuk mengakhiri permainan
tersebut. Kelompok mana yang menyelesaikannya pertama sekali maka kelompok
itulah yang menjadi pemenang dalam permainan pungut puntung ini.
d.
Konsekuensi
kalah menang
Dalam
permainan ini setiap kelompok berlomba untuk mencapai kemenangan. Di samping
mendapatkan hadiah bagi pemenang, juga didorong rasa kebanggaan untuk
memperoleh kedudukan sebagai anak yang dianggap terbaik. Hal inilah sebenarnya
yang mendorong diri anak tersebut untuk berusaha mencapai kemenangan. Jelas
biasanya anak yang menang itu mempunyai keterampilan yang patut dikagumi, yaitu
kekompakan dalam satu kelompok dan para pemain mempunyai daya tahan fisik yang
baik. Wajarlah anak yang bermain ini berusaha untuk memenangkan permainan
tersebut, apalagi permainan ini disaksikan oleh orang banyak. Agar permainan
ini lebih ramai dan menarik kepada anak-anak, diberikan motivasi sehingga
mengaktifkan anak-anak. Kelompok yang kalah dalam melaksanakan permainan ini diberi
hukuman seperti skot jump atau hukuman yang lain.
e.
Pelanggaran
Permainan apapun jenisnya, setiap pemain
dituntut untuk selalu bersikap jujur. Begitu juga dalam permainan pungut puntung
ini, pemain haruslah bersikap jujur dalam memungut puntung. Apabila ketahuan
melakukan pelanggaran, maka kelompok tersebut akan didiskualifikasi. Pemain
dikategorikan melanggar apabila dalam memungut lebih dari 1 puntung dalam 1 kali putaran
lari.
2.3 Manfaat dan Nilai-nilai
Olahraga yang Terkandung dalam Permainan
a. Manfaat Permainan
Permainan pungut puntung tidak hanya
sekedar permainan, tetapi juga memiliki
banyak manfaat, diantaranya:
1.
Sebagai kebugaran
jasmani. Permainan ini membutuhkan energi yang banyak, karena pemain harus
berlari sekuat tenaganya agar lebih cepat memungut puntung. Selain itu juga bisa melatih
kelentukan, kelincahan, dan ketangkasan, sehingga secara langsung permainan ini
akan memberikan efek terhadap kebugaran jasmani dengan cara yang menyenangkan.
2.
Permainan ini juga
dapat melatih jiwa sportifitas pada si pemain karena permainan ini tidak
menggunakan wasit sebagai pengingat atau pemberi peringatan. Namun setiap pemain
dituntut dapat bertindak sportif.
3.
Permainan pungut
puntung juga dapat melatih kerjasama tim anggota kelompok, dimana mereka akan
berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan permainan. Mereka juga akan
dilatih untuk dapat bersosialisasi di lingkungan kelompok.
4.
Permainan jenis ini
menjadi alat sosialisasi untuk anak-anak agar mereka dapat menyesuaikan diri
sebagai anggota kelompok sosialnya
5.
Melalui permainan
seperti ini anak-anak diperkenalkan dengan berbagai macam keterampilan dan kecakapan yang nantinya akan mereka perlukan
dalam menghadapi kehidupan sebagai anggota masyarakat.
b.
Nilai
Olahraga yang Terkandung dalam Permainan
Permainan ini memiliki nilai afektif ,kognitif
dan psikomotor sebagai bentuk dari pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan. Lebih
terperinci sebagai berikut:
a.
Nilai Afektif
Nilai
afektif adalah nilai keaktifan dalam melaksanakan permainan ini. Nilai afektif
yang dimaksud dalam permainan ini adalah saat anggota serius dalam bermain dan
melaksanakan tugas dengan baik dan benar.
b.
Nilai Kognitif
Nilai
kognitif adalah nilai tertulis berdasarkan penguasaan materi. Dinilai baik
apabila anggota mengerti aturan main dan memahami perannya masing-masing.
c.
Nilai Psikomotor
Nilai
psikomotor adalah nilai prilaku dalam permainan. Nilai ini berupa kehadiran dan
menaati peraturan bermain. Psikomotor yang baik harus melaksanakan permainan
sesuai peraturan permainan.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka
dapat ditarik simpulan-simpulan sebagai berikut.
1.
Permainan pungut puntung
ini berasal dari bahasa daerah di Kabupaten Bangka. Pungut dalam bahasa
Indonesia artinya ambil dan puntung dalam bahasa Indonesia adalah kayu. Jadi
pungut puntung artinya suatu permainan dimana pemain memindahkan puntung dari
satu tempat ke tempat yang lain.
2.
Dalam permainan pungut
puntung ini terdapat 3 bagian. Pertama yaitu memungut batu atau puntung,
kemudian meletakkannya di tengah lapangan. Kedua menyeberangkan teman sambil
membawa puntung dengan cara mengikat kaki dengan selendang dan yang ketiga
adalah lari ular menuju tempat dimana
pertama kali puntung diletakkan.
3.
Manfaat dari permainan
pungut puntung yakni sebagai kebugaran jasmani, melatih jiwa sportifitas pada
pemain, melatih kerjasama antar kelompok, dan sebagai alat sosialisasi untuk
anak-anak agar mereka dapat menyesuaikan diri sebagai anggota kelompok
sosialnya. Selain itu, permainan ini juga memiliki nilai afektif ,kognitif dan
psikomotor sebagai bentuk dari pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan
3.2
Saran
Sebelum permainan ini dimulai, setiap pemain harus dalam
keadaan yang baik dan mampu untuk berlari dengan cepat agar dapat memenangkan
permainan. Sebaiknya sebelum bermain dilakukan peregangan terlebih dahulu agar
tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Dalam melakukan peregangan diharapkan
untuk melakukannya dengan serius agar permainan dapat berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Pontjopoetro, S. Dkk
(2002). Permainan Anak, Tradisional
dan Aktivitas Ritmik. (Modul).
Jakarta. Pusat Penerbitan UT.
Zulfikar. (2012).
Permainan Pungut Puntung. Tersedia pada. http://zul-
sucses.blogspot.com/2012/12/permainan-pungut-puntung.html diunduh tanggal 9 Mei 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar