Minggu, 05 Januari 2014

permainan tradisional “Pungut Puntung”



BAB I
PENDAHULUAN


1.1   Latar Belakang            
        Pendidikan jasmani merupakan suatu pelajaran yang mengajarkan peserta didik bagaimana cara untuk mendapatkan tubuh yang sehat. Bahkan bukan bagaimana cara mendapatkan tubuh yang sehat saja, tetapi bagaimana cara  untuk mendapatkan dan mencapai keadaan tubuh yang segar. Tubuh  dikatakan telah mencapai kesegaran apabila mampu  melaksanakan aktivitas dalam waktu yang lama, penuh waspada, tidak lelah dan masih menyimpan energi dalam keadaan  darurat/emergency.
       Banyak cara yang bisa ditempuh untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar. Apalagi untuk anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Anak senantiasa akan aktif, melakukan hal-hal yang menyenangkan dengan teman sebayanya. Misalnya dengan cara bermain, tanpa disadari mereka telah melakukan aktivitas jasmani yang mampu membuat tubuh menjadi sehat dan segar.
       Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan tubuh yang segar yaitu dengan melakukan permainan tradisional seperti “Pungut Puntung”. Salah satu manfaat dari permainan ini adalah membuat tubuh menjadi  lebih segar. Untuk mendapatkan  tubuh yang segar dalam permainan ini mengutamakan kecepatan berlari dan kekompakan dari setiap kelompok. Permainan ini tidak dibatasi waktunya sesuai dengan kesepakatan tetapi setiap kelompok berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi yang pertama dalam menyelesaikan permainan ini sehingga dapat dikatakan sebagai pemenang.

1.2    Rumusan  Masalah
          Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.
1)             Apakah pengertian dari permainan tradisional “Pungut Puntung”?
2)             Bagaimanakah jalannya permainan dalam permainan tradisional “Pungut Puntung”?
3)             Apa saja manfaat dan nilai-nilai yang terkandung dalam permainan tradisional “Pungut Puntung”?

1.3    Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah, makalah ini dibuat bertujuan agar mahasiswa dapat:
1)             Mengetahui arti dari permainan “Pungut Puntung”
2)             Mengetahui jalannya permainan “Pungut Puntung” dan mempraktekkannya dengan baik dan benar sesuai dengan aturan permainan.
3)             Mengetahui manfaat dan nilai-nilai yang terkandung setelah mempraktekkan permainan tradisional “Pungut Puntung”

1.4    Manfaat Penulisan 
          Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1)      Bagi Penulis
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok dari dosen mata kuliah Pendidikan Jasmani. Selain itu, dapat menambah wawasan penyusun dan juga sebagai bekal dan pembelajaran mengenai salah satu permainan tradisional.
2)      Bagi Pembaca
          Makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi dalam mempraktekkan permainan tradisional khususnya permainan “Pungut Puntung”, sehingga permainan tradisional tetap dilestarikan sebagai ciri khas bangsa Indonesia.









BAB II
PEMBAHASAN


2.1         Pengertian Permainan “Pungut Puntung
         Permainan pungut puntung ini berasal dari bahasa daerah di Kabupaten Bangka. Pungut dalam bahasa Indonesia artinya ambil dan puntung dalam bahasa Indonesia adalah kayu. Tetapi puntung ini dapat diganti dengan batu kecil atau tongkat kecil, karena menyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang ada. Permainan ini merupakan permainan anak-anak atau dapat juga dimainkan oleh semua golongan masyarakat. Permainan ini untuk melatih keterampilan, kecekatan, ketelitian, memupuk rasa sosial serta melatih kerja sama dalam usaha memenangkan perlombaan tersebut. Permainan ini juga memerlukan ketahanan fisik bagi anak-anak, oleh karena itu biasanya dimainkan oleh anak-anak yang mempunyai fisik yang kuat untuk berlari. Dalam permainan pungut puntung ini terdapat 3 bagian. Pertama yaitu memungut batu atau puntung, kemudian meletakkannya di tengah lapangan. Kedua menjemput teman sambil membawa puntung dengan cara mengikat kaki dengan selendang sambil membawa puntung dan yang ketiga lari  ular.
2.2         Jalannya Permainan “Pungut Puntung”
Dalam mempraktekkan permainan tradisional pungut puntung ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya: persiapan, aturan permainan, tahap-tahap permainan, konsekuensi kalah menang, dan pelanggaran. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut.
a.        Persiapan
     Sebelum permainan ini dimulai harus disiapkan alat-alat untuk keperluan permainan. Untuk itu disiapkan batu kecil atau puntung sebanyak 15 buah. Ke-15 batu tersebut diletakkan d ujung lapangan. Jika anggota kelompok terdiri dari 10 orang, 5 orang berada di tengah-tengah lapangan dan merupakan pemain pertama yang akan memungut puntung tersebut. Sedangkan 5 orang lagi berada di ujung lapangan yang satu lagi (bukan tempat puntung berada) dan permainan ini dilombakan antar kelompok.

b.        Aturan permainan
     Dalam permainan ini, pemain pertama (5 orang yang berada di tengah lapangan) memungut puntung tersebut lalu membawanya ke tengah lapangan. Dalam memungut puntung ini harus satu-satu yang memungut dan hanya 1 puntung yang diambil dan seterusnya pada puntung ke-15. Bila puntung ke-15 selesai dipungut, maka pemain yang ke-2 (5 orang yang berada di ujung lapangan) menjemput pemain yang berada di tengah lapangan satu persatu dengan cara mengikat kaki dengan selendang dan membawa pemain pertama ke tempat asal pemain ke-2. Setelah itu dilanjutkan lagi dengan berlari ular menuju ke tempat asal puntung.
c.         Tahap-Tahap Permainan
     Apabila puntung sudah diletakkan di ujung lapangan, dan pemain pertama telah berada di tengah lapangan dan pemain ke-2 juga berada di ujung lapangan yang satu lagi (bukan tempat puntung berada), maka permainan ini segera dimulai.
Pada tahap yang pertama pemain yang berada di tengah lapangan harus mengambil puntung satu persatu. Karena puntung berjumlah 15 buah sedangkan pemain pertama hanya 5 orang maka setiap orang pada pemain pertama akan mengambil puntung sebanyak 3 kali secara gantian sampai puntung yang terakhir.
Tahap kedua pemain yang berada di ujung lapangan menjemput pemain yang berada di tengah lapangan dengan cara mengikat kaki dengan selendang  sambil membawa puntung, lalu menyeberangkannya menuju tempat asal pemain kedua berada, dan itu juga dilakukan secara bergatian sampai pemain yang berada di tengah lapangan (pemain pertma) telah bergabung dengan pemain yang ke-2 di tempat asal pemain ke-2. Setelah sepuluh pemain tersebut bergabung, maka mereka membentuk barisan seperti ular dan setiap pemain memegang pinggang pemain yang berada di depannya, lalu mereka berlari menuju ujung lapangan (tempat asal puntung pertama) untuk mengakhiri permainan tersebut. Kelompok mana yang menyelesaikannya pertama sekali maka kelompok itulah yang menjadi pemenang dalam permainan pungut puntung ini.
d.        Konsekuensi kalah menang
Dalam permainan ini setiap kelompok berlomba untuk mencapai kemenangan. Di samping mendapatkan hadiah bagi pemenang, juga didorong rasa kebanggaan untuk memperoleh kedudukan sebagai anak yang dianggap terbaik. Hal inilah sebenarnya yang mendorong diri anak tersebut untuk berusaha mencapai kemenangan. Jelas biasanya anak yang menang itu mempunyai keterampilan yang patut dikagumi, yaitu kekompakan dalam satu kelompok dan para pemain mempunyai daya tahan fisik yang baik. Wajarlah anak yang bermain ini berusaha untuk memenangkan permainan tersebut, apalagi permainan ini disaksikan oleh orang banyak. Agar permainan ini lebih ramai dan menarik kepada anak-anak, diberikan motivasi sehingga mengaktifkan anak-anak. Kelompok yang kalah dalam melaksanakan permainan ini diberi hukuman seperti skot jump atau hukuman yang lain.

e.         Pelanggaran
     Permainan apapun jenisnya, setiap pemain dituntut untuk selalu bersikap jujur. Begitu juga dalam permainan pungut puntung ini, pemain haruslah bersikap jujur dalam memungut puntung. Apabila ketahuan melakukan pelanggaran, maka kelompok tersebut akan didiskualifikasi. Pemain dikategorikan melanggar apabila dalam memungut  lebih dari 1 puntung dalam 1 kali putaran lari.

2.3    Manfaat dan Nilai-nilai Olahraga yang Terkandung dalam Permainan
a.      Manfaat Permainan
     Permainan pungut puntung tidak hanya sekedar permainan, tetapi juga  memiliki banyak manfaat, diantaranya:
1.      Sebagai kebugaran jasmani. Permainan ini membutuhkan energi yang banyak, karena pemain harus berlari sekuat tenaganya agar lebih cepat  memungut puntung. Selain itu juga bisa melatih kelentukan, kelincahan, dan ketangkasan, sehingga secara langsung permainan ini akan memberikan efek terhadap kebugaran jasmani dengan cara yang menyenangkan.
2.      Permainan ini juga dapat melatih jiwa sportifitas pada si pemain karena permainan ini tidak menggunakan wasit sebagai pengingat atau pemberi peringatan. Namun setiap pemain dituntut dapat bertindak sportif.
3.      Permainan pungut puntung juga dapat melatih kerjasama tim anggota kelompok, dimana mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan permainan. Mereka juga akan dilatih untuk dapat bersosialisasi di lingkungan kelompok.
4.      Permainan jenis ini menjadi alat sosialisasi untuk anak-anak agar mereka dapat menyesuaikan diri sebagai anggota kelompok sosialnya
5.      Melalui permainan seperti ini anak-anak diperkenalkan dengan berbagai macam keterampilan dan  kecakapan yang nantinya akan mereka perlukan dalam menghadapi kehidupan sebagai anggota masyarakat.

b.        Nilai Olahraga yang Terkandung dalam Permainan
     Permainan ini memiliki nilai afektif ,kognitif dan psikomotor sebagai bentuk dari pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan. Lebih terperinci sebagai berikut:
a.       Nilai Afektif
Nilai afektif adalah nilai keaktifan dalam melaksanakan permainan ini. Nilai afektif yang dimaksud dalam permainan ini adalah saat anggota serius dalam bermain dan melaksanakan tugas dengan baik dan benar.
b.      Nilai Kognitif
Nilai kognitif adalah nilai tertulis berdasarkan penguasaan materi. Dinilai baik apabila anggota mengerti aturan main dan memahami perannya masing-masing.
c.       Nilai Psikomotor
Nilai psikomotor adalah nilai prilaku dalam permainan. Nilai ini berupa kehadiran dan menaati peraturan bermain. Psikomotor yang baik harus melaksanakan permainan sesuai peraturan permainan.

BAB III
PENUTUP


3.1         Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat ditarik simpulan-simpulan sebagai berikut.
1.             Permainan pungut puntung ini berasal dari bahasa daerah di Kabupaten Bangka. Pungut dalam bahasa Indonesia artinya ambil dan puntung dalam bahasa Indonesia adalah kayu. Jadi pungut puntung artinya suatu permainan dimana pemain memindahkan puntung dari satu tempat ke tempat yang lain.
2.             Dalam permainan pungut puntung ini terdapat 3 bagian. Pertama yaitu memungut batu atau puntung, kemudian meletakkannya di tengah lapangan. Kedua menyeberangkan teman sambil membawa puntung dengan cara mengikat kaki dengan selendang dan yang ketiga adalah lari  ular menuju tempat dimana pertama kali puntung diletakkan.
3.             Manfaat dari permainan pungut puntung yakni sebagai kebugaran jasmani, melatih jiwa sportifitas pada pemain, melatih kerjasama antar kelompok, dan sebagai alat sosialisasi untuk anak-anak agar mereka dapat menyesuaikan diri sebagai anggota kelompok sosialnya. Selain itu, permainan ini juga memiliki nilai afektif ,kognitif dan psikomotor sebagai bentuk dari pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan

3.2         Saran
          Sebelum permainan ini dimulai, setiap pemain harus dalam keadaan yang baik dan mampu untuk berlari dengan cepat agar dapat memenangkan permainan. Sebaiknya sebelum bermain dilakukan peregangan terlebih dahulu agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Dalam melakukan peregangan diharapkan untuk melakukannya dengan serius agar permainan dapat berjalan dengan lancar.



DAFTAR PUSTAKA


Pontjopoetro, S. Dkk (2002).  Permainan Anak, Tradisional dan Aktivitas Ritmik.   (Modul). Jakarta. Pusat Penerbitan UT.

Zulfikar. (2012). Permainan Pungut Puntung. Tersedia pada. http://zul- sucses.blogspot.com/2012/12/permainan-pungut-puntung.html  diunduh tanggal 9 Mei 2013







Tidak ada komentar:

Posting Komentar