Minggu, 05 Januari 2014

Permainan Maling-Malingan



PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pendidikan jasmani dapat diartikan suatu proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional, dalam kerangka sistem pendidikan nasional. Adanya pendidikan jasmani akan dapat membentu peserta didik untuk bisa menerapkan pola hidup sehat yang nantinya dapat merangsang pertumbuhan dan perkembang yang seimbang pada dirinya. Banyak hal sebenarnya yang dapat membantu peserta didik untuk dapat menerapkan pola hidup sehat, tetapi yang paling mendukung untuk bisa menerapkan pola hidup sehat mungkin dengan pendidikan jasmani. Hal ini dikarenakan pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting yaitu memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain dan olahraga yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat.
Pendidikan jasmani disini sangat erat ktitannya dengan pendidikan melalui aktivitas fisik. Pendidikan melalui fisik maksudnya pendidikan melalui aktivitas fisikal (aktivitas jasmani), tujuannya mencakup semua aspek perkembangan kependidikan, termasuk pertumbuhan mental dan sosial siswa. Pada saat tubuh peserta didik ditingkatkan secara fisik, pikiran peserta didik juga harus dibelajarkan dan dikembangkan melalui proses pembelajaran. Bila tubuh dan pikiran sudah dapat berkembang dengan baik, maka pola hidup sehat akan bisa terlaksan. Sehingga perlu bagi peserta didik untuk mengenal pendidikan jasmani dari sejak dini.
Pendidikan jasmani unuk anak sekolah dasar bisa diterapkan melalui berbagai cara, bisa melalui aktivitas fisik yang ringan seperti lari dan pemanasan. Aktivitas fisik dalam pendidikan jasmani bisa juga diterapkan melalui permain yang berhubungan dengan aktivitas fisik. Dimasa anak-anak dapat dikatakan mereka lebih suka bermain daripada belajar. Belajarpun mereka sambil bermain. Tidak ada beban bagi mereka, sehingga mereka akan bermain sampai mereka merasa lelah dan kontor. Walaupun sesekali menangis, ia akan kembali tertawa riang. Baru saja sebentar bertengkar dengan teman, sudah kembali berbaikan. Begitulah anak kecil.
Permainan yang biasa dimainkan peserta didik di sekolah dasar salah satunya adalah permainan maling-malingan. Permainan ini menggambarkan bagaimana peran polisi yang menangkap maling. Untuk lebih jelasnya akan dibahas didalam bab pembahasan.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengajukan rumusan masalah
sebagai berikut.
1)      Apa yang dimaksud dengan permainan maling-malingan?
2)      Bagaimana cara memainkan dan peraturan dari permainan maling-malingan?
3)      Apa tujuan dan manfaat dari permainan maling-malingan?

C.    Tujuan Penulis
Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan di atas, tujuan pembuatan karya tulis ini adalah sebagai berikut.
1)      Mendeskripsikan permainan maling-malingan.
2)      Mendeskripsikan cara memainkan dan peraturan dari permainan maling-malingan.
3)      Mendeskripsikan tujuan dan manfaat dari permainan maling-malingan.

D.    Manfaat Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan karya tulis ini adalah sebagai berikut.
1)      Bagi Pembaca
Pembaca dapat menambah wawasan tentang permainan tradisional untuk anak SD.
2)      Bagi Penulis
Penulis dapat menambah wawasan dan pemahaman lebih mendalam tentang permainan tradisional. Terutama untuk anak SD.
3)      Bagi Mahasiswa PGSD
Melalui karya tulis ini  mahasiswa PGSD dapat menambah wawasan dan memiliki pengetahuan yang lebih mendalam mengenai permainan tradisional untuk anak SD.


























PEMBAHASAN

A.    Permainan Maling-Malingan
Maling-malingan adalah sebuah permainan dimana seorang anak menjadi polisi dan ada yang menjadi maling. Permainan maling-malingan dapat dilakukan dilapangan maupun ditempat yang luas. Permainan ini menggambarkan kerja polisi  sedang mengejar maling atau penjahat. Permainan dimainkan oleh kurang lebih 4 orang dimana dibagi menjadi dua kelompok dengan setiap kelompok terdiri dari 2 orang,  satu kelompok menjadi polisi dan satu kelompok menjadi maling. Sebelum permainan dimulai para kelompok harus melakukan kesepakatan tentang batas-batas arena yang akan digunakan dalam permainan ini. Penentuan siapa yang menjadi maling dan polisi dilakukan dengan suit yang dilakukan oleh perwakilan kelompok. Kelompok A akan menjadi maling dan kelompok B menutup mata sambil menghitung 1-40 detik. Kelompok yang menjadi maling berlari dan bersembunyi dengan mencari tempat yang seaman mungkin sehingga nantinya tidak mudah ditangkap oleh kelompok polisi. Setelah waktu selesai dihitung, kelompok polisi menyebar dan mencari maling yang bersembunyi. Jika ada maling yang ketahuan persembunyiannya, maling itu harus lari sekencang-kencangnya agar tidak tertangkap oleh polisi. Jika tertangkap dia akan di penjara ditempat suit tadi. Pemain menjadi maling yang belum tertangkap bisa membebaskan temannya di penjara dengan cara pegangan tangan. Jika semua kelompok maling sudah tertangkap, hal ini menandakan permainan sudah selesai, dan bisa dilanjutkan lagi dengan mengganti para anggota kelompok polisi menjadi anggota kelompok maling,begitu pula dengan anggota kelompok maling akan berganti menjadi anggota kelompok polisi. Permainan ini mengandalkan kecepatan dan keberanian dalam memutuskan masalah dan meningkatkan solidaritas antar pemain dalam setiap kelompok.

B.     Cara Bermain Dan Peraturan Permainan Maling-Malingan
Setiap permainan tentunya perlu adanya suatu peraturan-peraturan yang akan dilaksananakan oleh seiap pemain. Hal itu guna memperoleh suatu permainan yang teratur, baik, dan sportif. Terdapat cara dan peraturan-peraturan dalam bermain maling-malingan adalah sebagai berikut :
1.      Jumlah pemain minimal terdiri dari 4 orang
2.      Membentuk dua kelompok yang masing-masing kelompok dibagi rata
3.      Pembentukan kelompok dilakukan dengan  cara suit.
4.      Masing-masing perwakilan kelompok melakukan suit untuk menentukan kelompok mana yang menjadi maling dan polisi.
5.      Kelompok maling mencari tempat untuk bersembunyi dan kelompok polisi menutup mata sambil menghitung 1-40 detik.
6.      Setelah polisi selesai menghitung, semua anggota kelompok berpencar mencari tempat persembunyian maling.
7.      Apabila tempat persembunyian maling sudah diketahui oleh polisi, maling harus berlari sekencang-kencangnya agar tidak tertangkap dan polisi pun wajib mengejar maling tersebut.
8.      Jika maling sudah tertangkap, polisi segera membawa anggota maling tersebut ke panjara.
9.      Maling yang sudah tertangkap bisa terbebas apabila ada teman maling yang membebaskan dengan cara datang kepenjara dan langsung menarik tangan maling yang ada di dalam penjara.
10.  Permainan dianggap selesai apabila semua maling sudah tertangkap.
11.  Permainan bisa dilanjutkan lagi dengan mengganti kelompok maling menjadi kelompok polisi.

C.    Tujuan dan manfaat Permainan Maling-Malingan
Setiap aktivitas maupun kegiatan tentunya mempunyai suatu tujuan yang bermanfaat. Tujuan berfungsi memberikan arah yang baik terhadap sebuah permasalahan. Salah satunya adalah suatu masalah yang ditemukan pada saat menerapkan cara-cara permainan. Jika seseorang bermain dengan benar dan sunggh-sungguh tanpa adanya kecurangan maka tujuan dari permainan ini akan tercapai dan akan mendapatkan suatu manfaat yang positif.  Adapun beberapa tujuan dan manfaat dari permainan maling-malingan, yaitu :
1.      Untuk melestarikan permainan tradisional
2.      Melatih konsentrasi
3.      Mendapatkan kesenangan
4.      Meningkatkan interaksi antar sesama
5.      Membentuk kepribadian yang positif seperti, kekompakan, rasa tanggung jawab, solidaritas, disiplin, dll.
6.      Meningkatkan kebugaran jasmani.
7.      Belajar memecahkan masalah.
8.      Mengenal lingkungan sekitar
9.      Melatih ketepatan dalam bermain peran























SIMPULAN

Permainan tradisional adalah warisan budaya yang harus dilestarikan. Semua permainan tradisional memiliki pesan moral dan manfaat yang terkandung didalamnya. Begitu juga permainan maling-malingan adalah permainan anak yang harus dilestarikan karena mempunyai pesan moral, tujuan dan manfaat. Tujuan diantaranya adalah dapat meningkat interaksi antar sesama, maupun meningkatkan solidaritas dan hal-hal positif lainnya. Agar suatu berjalan engan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan tentunya tidak luput dari suatu peraturan-peraturan yang ada dan harus ditaati. Permainan ini juga memberikan manfaat yang baik untuk dunia olahraga pada umumnya terhadap dunia anak-anak.  Namun kita sadari seiring perkembangan zaman, permainan ini semakin punah dikalangan anak-anak. Tidak hanya permainan maling-malingan yang semakin hilang namun permainan tradisional lainnya juga semakin punah karena perkembangan zaman. Maka dari itu, kita sebagai calon guru hendaknya membangkitkan generasi-generasi untuk dapat melestarikan warisan budaya.


















Daftar pustaka

Anonim. 2010. Permainan Anak Indonesia Yang Sudah Ditinggal. http://sindang-laut.blogspot.com/2010/09/permainan-tradisional-anak-indonesia.html. Diunduh pada tanggal 16 Maret 2013.
Anonim. 2011. Keluarga Bahagia. http://keluargabahagia.tumblr.com/post/10196216735/permainan-anak-indonesia. Diunduh pada tanggal 16 Maret 2013
Muhaimain, Bogey. 2010. Tugas Permainan Tradisional. http://bogedailysport.wordpress.com/2010/01/03/tugas-permainan-tradisional/. Diunduh pada tanggal 17 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar