BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Kesehatan
merupakan hal yang sangat penting dan tidak ternilai harganya. Kesehatan tidak
hanya meliputi aspek jasmani tetapi juga
rohani. Berbagai aktivitas yang kita lakukan sangat dipengaruhi oleh kesehatan. Jika kita sakit, segala aktivitas
akan terasa berat. Kini banyak penyakit yang menyerang manusia sampai berujung
pada kematian misalnya tekanan darah tinggi, diabetes, stres, kanker, dan
berbagai komplikasi organ tubuh. Mengingat pentingnya kesehatan dan dampak yang
ditimbulkan dari masalah kesehatan, adapun salah satu upaya untuk menjaga dan
memelihara kesehatan yaitu dengan berolahraga, misalnya lari pagi dan senam.
Dalam kesibukan masyarakat, olahraga sering
menjadi pertanyaan karena masih banyak masyarakat yang menganggap olahraga itu
sebagai aktivitas sampingan yang tidak berguna atau tidak berorientasi pada
uang. Olahraga juga dianggap sebagai suatu kegiatan yang melelahkan dan akan
mengganggu kesibukan mereka, padahal pada kenyataannya olahraga sangat berperan
penting dalam kehidupan kita terutama dalam bidang kesehatan. Maka dari itu,
sebagai masyarakat yang sadar dan mengetahui pentingnya olahraga bagi kesehatan
perlu memberikan suasana baru agar olahraga dapat lebih menarik dan tidak
menjadi beban bagi peserta, khusunya nanti bagi siswa sekolah dasar. Dengan
menanamkan sejak dini kesadaran akan kesehatan dan cara memelihara kesehatan
maka nantinya siswa sejak dini dapat mencegah terjadinya masalah-masalah
kesehatan. Untuk menanamkan hal tersebut guru sebagai tenaga pendidik agar
mengemas suatu kegiatan untuk siswa yang dapat dilakukan siswa kapan pun, serta
kegiatan olahraga dan kesan kegembiraan itu terdapat di dalamnya. Salah satunya
yaitu dengan olahraga rekreasi.
Olahraga rekreasi adalah kegiatan fisik
yang dilakukan pada waktu senggang berdasarkan keinginan atau kehendak yang
timbul karena memberikan kepuasan dan kesenangan, Haryono (1978:10), dimana
rekreasi merupakan salah satu kegiatan suka rela yang dilaksanakan pada waktu
luang. Kegiatan suka rela ini dilakukan untuk memberikan dorongan kepada
peserta guna terciptanya kesehatan jasmani dan rohani bagi peserta. Dalam
makalah ini akan dijelaskan mengenai suatu olahraga rekreasi yang penulis
namakan “Permainan Estafet Cacing”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, maka masalah yang akan dijawab dalam makalah
ini adalah sebagai berikut.
1) Apa
pengertian permainan Estafet Cacing?
2) Apa
saja sarana dan prasarana yang digunakan dalam permainan Estafet Cacing?
3) Bagaimanakah
cara bermain dan pemain dalam permainan Estafet Cacing?
4) Bagaimanakah
sistem kemenangan dan perwasitan dalam permainan Estafet Cacing?
5) Apa
saja makna yang dapat dipetik dari permainan Estafet Cacing?
1.3 Tujuan
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1)
Untuk mengetahui
pengertian permainan Estafet Cacing.
2)
Untuk mengetahui sarana
dan prasarana yang digunakan dalam permainan Estafet Cacing.
3)
Untuk mendeskripsikan
cara bermain dan pemain dalam permainan Estafet Cacing.
4)
Untuk mendeskripsikan
sistem kemenangan dan perwasitan dalam permainan Estafet Cacing.
5)
Untuk mengetahui makna
yang dapat dipetik dari permainan Estafet Cacing.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut.
1)
Bagi Siswa
Siswa dapat memperoleh pengetahuan
tentang olahraga rekreasi yang nantinya dapat mereka mainnya untuk mengisi
waktu luang dan bersukaria dengan teman-teman.
2)
Bagi Guru
Makalah ini diharapkan dapat dijadikan
informasi dan masukan bagi guru khususnya guru sekolah dasar bahwa permainan
rekreasi dapat dijadikan salah satu alternatif untuk menghilangkan kejenuhan
siswa setelah belajar.
3)
Bagi Sekolah
Olahraga rekreasi diharapkan dapat diberikan
di sekolah dan lebih dikembangkan serta divariasikan, khususnya untuk siswa
sekolah dasar agar jasmani dan mentalnya dapat berkembang dengan baik.
4)
Bagi Pembaca
Pembaca dapat memperoleh pengetahuan
tentang olahraga rekreasi khususnya tentang permainan Estafet Cacing yang
penulis susun.
5)
Bagi Penulis
Penulis
memperoleh pengetahuan mengenai olahraga rekreasi dari penyusunan makalah ini.
Pengetahuan ini merupakan bekal bagi penulis sebagai calon guru sekolah dasar.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Permainan Estafet Cacing
Permainan
Estafet Cacing merupakan salah satu olahraga rekreasi yang penulis rancang
dengan mengkolaborasikan beberapa permainan. Sesuai dengan namanya, olahraga
ini terinsipirasi dari lari estafet, namun untuk peraturan dan jumlah pemain dimodifikasi
agar menarik dan menyenangkan. Seperti yang telah diketahui bersama lari
estafet merupakan olahraga yang tidak asing lagi. Lari estafet atau lari sambung adalah salah satu nomor lomba lari pada perlombaan
atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau berantai. Dalam satu regu lari
sambung ada empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan
keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada
nomor lari yang lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari
pelari kesatu kepada pelari berikutnya. Begitupun
pada permainan Estafet Cacing yang sistemnya memindahkan barang dari pemain
satu ke pemain berikutnya namun yang dipindahkan bukan tongkat tetapi karet
gelang dengan menggunakan pipet yang diletakkan pada mulut. Pemainnyapun tidak
secara individu berlari membawa pipet tetapi secara bergandengan yang
masing-masing pemain membawa pipet dan karet gelang pada mulut. Lapangan yang
digunakan untuk bermain juga dimodifikasi dan berisi beberapa rintangan agar
menarik.
Sesuai
dengan pengertiannya bahwa olahraga rekreasi
adalah kegiatan fisik yang dilakukan pada waktu senggang berdasarkan keinginan
atau kehendak yang timbul karena memberikan kepuasan dan kesenangan, Haryono (1978:10), maka sama
halnya dengan permainan Estafet Cacing
yang bertujuan untuk memberikan kegiatan fisik yang menyenangkan dan
untuk memupuk rasa kebersamaan.
2.2 Sarana dan Prasarana yang Digunakan dalam
Permainan Estafet Cacing
Pada
permainan Estafet Cacing sarana dan prasaranan yang diperlukan untuk bermain
tergantung dari jumlah tim dan jumlah orang di setiap timnya. Berikut sarana
dan prasarana yang diperlukan untuk 6 orang pemain pada setiap tim adalah sebagai
berikut.
a.
Alat
Adapun
alat yang diperlukan untuk masing-masing tim dalam bermain yaitu:
a)
1 buah tongkat yang
panjang dan besarnya sama dengan tim lain
b)
Tali
c)
1 buah jarum yang
panjang dan besarnya sama dengan tim lain
d)
Isolasi
e)
Balon
f)
10 karet gelang
g)
Tepung (secukupnya)
h)
6 buah pipet dengan
jenis yang sama
i)
2 buah baskom
b.
Lapangan
Lapangan yang diperlukan
berbentuk persegi empat dengan permukaan yang datar dan rata agar dalam bermain
tidak terjadi cedera akibat tersandung permukaan tanah yang tidak rata atau
berlubang. Permainan ini dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan.
Ukuran lapangan disesuaikan dengan jumlah tim yang bermain dan jumlah pemain
dari masing-masing tim. Misalnya untuk 2 tim yang bermain dengan jumlah pemain
dari masing-masing 6 orang diperlukan lapangan kira-kira berukuran 25 m x 5 m.
2.3 Cara Bermain dan Pemain dalam Permainan Estafet
Cacing
a. Cara Bermain
a)
Pertama, dengan
dipimpin oleh seseorang yang telah ditunjuk, peserta dibagi menjadi beberapa
tim yang mana jumlah anggota tim satu dengan tim yang lain sama dan tidak
ganjil.
b)
Setelah tim terbentuk,
masing-masing tim mendengarkan instruksi dari pemimpin permainan.
c)
Selanjutnya,
masing-masing tim menenpati arena permainan, yang mana denah arena permainannya
sebagai berikut.
|
A
|
B
|
B
|
A
|
D
|
C
|
C
|
E
|
E
|
D
|
D
|
G
|
G
|
H
|
H
|
F
|
F
|
Keterangan:
A : 3
buah balon yang sudah ditiup dan di dalam berisi tepung kemudian digantung pada
sebuah tiang.
B : Sebuah
tongkat pada salah satu ujungnya yang menghadap ke balon diisi jarum dan di
tengah-tengahnya diikatkan tali sebanyak tiga buah secara berjejer yang diatur
sedemikan rupa sehingga ujung tali dapat dipegang oleh pemain dan memungkinkan
untuk mengayunkan tongkat tersebut.
C : Garis
start
D : Baskom
yang berisi tepung dan karet
E : Garis
pemain pasangan I
F : Garis
pemain pasangan II
G : Garis
pemain pasangan III
H : Baskom
pada garis finish tempat pemain
meletakkan karet gelang yang telah diestafetkan.
Nb : a. Jarak
dari D ke E, E ke F, F ke G, G ke H adalah sama.
b. Jumlah garis pemain dapat
disesuaikan dengan jumlah pemain jika jumlah pemain 6 maka garisnya berjumlah 3
sedangkan jika jumlah pemain 8 maka jumlah garisnya 4 dan seterusnya.
d) Pemain
pertama-tama diam di garis start (C),
setelah pemimpin permainan menyampaikan bahwa permainan dapat dimulai maka
pemain berlari menuju tongkat (B) untuk memecahkan balon yang tergantung pada
tiang. Caranya yaitu dengan mengayunkan tongkat yang diujungnya telah diisi
jarum ke arah balon sampai balon pecah. Posisi pemain yaitu memegang ujung tali
yang diikatkan pada tongkat dengan kedua tangan. Misalnya ada 6 pemain dalam 1
tim maka komposisi pemain 3 orang disebelah kanan dan 3 orang disebelah kiri tongkat. Poin dari
setiap balon jika berhasil dipecahkan adalah 2.
e) Setelah
berhasil memecahkan semua balon, masing-masing orang dalam tim kemudian berlari
dan menempati garis E, F, G secara
berpasangan. Misalnya ada 6 orang dalam 1 tim maka masing-masing garis E, F, G
ditempati oleh 2 orang pemain. Pasangan yang sudah menempati garis langsung
menggandengkan salah satu tangannya dan menghadap ke arah yang sama, kemudian masing-masing
orang dalam pasangan tersebut meletakkan pipet pada mulut yang nantinya
digunakan untuk mengambil karet gelang. Selain itu gandengan tidak boleh lepas
dan pipet maupun karet gelang tidak
boleh dipegang dengan tangan.
f) Setelah
semua pasangan telah menempati posisi yang dimaksud maka pasangan pertama
berlari mengambil karet gelang yang ada pada baskom dengan menggunakan pipet
tanpa menggunakan bantuan tangan. Setelah berhasil mengambil karet gelang pada
baskom, pasangan I (E) kemudian berlari menuju pasangan II (F) untuk
memindahkan karet gelang ke pipet pasangan II. Jika saat bermain karet gelang
atau pipet jatuh maka pemain boleh mengambil barang tersebut namun mulai
berjalan dari garis peserta yang menjatuhkan. Ketika ada suara musik peserta
harus berjoged dan peserta boleh melanjutkan perjalanan ketika musik berhenti.
g) Pasangan
II memindahkan pipet ke pasangan III dan pasangan III atau pasangan terakhir
berlari meletakkan karet gelang ke baskom. Dan begitu sterusnya sampai waktu
habis. Poin untuk satu karet gelang adalah 1.
h) Waktu
untuk bermain tergantung jumlah pemain dalam tim.
b. Pemain
a)
Permainan ini boleh
dimainkan oleh semua usia baik anak-anak maupun orang dewasa.
b)
Pemain boleh putra
maupun putri.
c)
Orang yang bermain
dalam 1 tim boleh homongen atau heterogen dan berjumlah 6 atau 8 orang.
2.4 Sistem Kemenangan dan Perwasitan dalam Permainan
Estafet Cacing
a. Kemenangan
Tim yang menang adalah
tim yang berhasil memecahkan balon yang digantung pada tiang dan paling banyak
mengumpulkan karet gelang tanpa melanggar aturan yang ditentukan. Poin dari
jumlah balon yang dipecahkan dan jumlah karet akan diakumulasikan.
b. Perwasitan
Dalam permainan Estafet Cacing yang berperan sebagai
wasit atau pemimpin permainan boleh siapa saja asalkan ia mengerti, menguasai
permainan, dan mampu mengatur peserta. Misalnya di sekolah dasar yang berperan
sebagai wasit adalah guru.
2.5 Makna Permainan Estafet Cacing
Pada permainan Estapet Cacing ini ada
beberapa makna atau pelajaran yang dapat dipetik yaitu kerjasama, disiplin,
saling menghormati, serta mampu memimpin dan dapat dipimpin. Kerjasama dapat
dirasakan saat mengayunkan tongkat secara bersama-sama dan memindahkan karet
secara berpasangan. Sedangkan untuk disiplin dapat dilihat dari permainan yang
dibatasi oleh waktu jadi peserta harus disiplin menggunakan waktu untuk
mencapai tujuan yang diharapkan. Untuk rasa saling menghormati terlihat saat
pemimpin permainan menyampaikan teknis permainan, jadi kita harus bisa mengormati
orang yang sedang berbicara. Dan terakhir untuk makna mampu memimpin yaitu saat
mengayunkan tongkat dan membawa karet, salah satu orang harus mampum
mengkordinir temen-teman dalam kelompok tersebut agar kemenangan yang
diharapkan dapat tercapai. Sedangkan untuk dapat dipimpin juga terlihat saat
pemimpin memberikan aba-aba atau intruksi. Jadi, secara tidak langsung
permainan ini akan menumbuhkan dan memupuk kerjasama, disiplin, saling
menghormati, tanggungjawab, mampu memimpin, dan dapat dipimpin.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan uraian di atas adapun yang
dapat disimpulkan adalah sebagai berikut.
1.
Permainan Estafet
Cacing merupakan salah satu olahraga rekreasi yang penulis rancang dengan
mengkolaborasikan beberapa permainan dan terinspirasi dari lari estapet.
2.
Sarana dan prasarana
yang digunakan dalam permainan Estafet Cacing untuk satu dengan tim yang lain
sama yaitu tongkat, tali, balon, jarum, baskom, pipet, karet gelang, dan baskom
serta lapangan.
3.
Cara bermain dalam
permainan Estafet Cacing yaitu pertama memecahkan balon kemudian memindahkan
karet gelang dengan menggunakan pipet yang diletakkan pada mulut setiap orang
yang bermain.
4.
Pemenang dalam
permainan Estafet Cacing adalah tim yang paling banyak mengumpulkan poin dan pemimpin
permainan boleh siapa saja asalkan ia mengerti, menguasai permainan, dan mampu
mengatur peserta.
5.
Makna yang dapat
dipetik dalam permainan Estafet Cacing yaitu kerjasama, disiplin, saling
menghormati, tanggungjawab, serta mampu memimpin dan dapat dipimpin.
3.2 Saran
Olahraga rekreasi agar diberikan di
sekolah-sekolah untuk memberikan kegiatan yang menyenangkan pada anak dan
menanamkan sikap-sikap positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar