BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap orang pasti memiliki hasrat untuk bersosialisasi, berhubungan satu
dengan yang lainnya. Demikian pula dalam hal bermain, pada dasarnya setiap
manusia, baik itu anak-anak maupun orang dewasa mempunyai hasrat untuk bermain.
Tujuan bermain berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan sesuai dengan usia
mereka. Anak-anak biasanya bermain untuk saling mengenal teman sebayanya.
Sedangkan orang dewasa biasanya bermain untuk menghilangkan kejenuhan di
tengah-tengah tugas yang mereka hadapi setiap harinya.
Bermain merupakan proses experiental
learning , di mana pelakunya mengalami dan merasakan secara langsung (Pepen
supendi, SP dan nurhidayat, 2008). Dalam bermain, siswa merasakan secara
langsung peran-peran dalam permainan tersebut. Hal ini berbeda dengan proses
belajardi ruang kelas pada umunya. Di ruang kelas, siswa lebih dipentingkan
untuk meningkatkan keterampilan kognitif. Sedangkan dalam bermain, hal yang
diperoleh anak adalah keterampilan motorik. Dalam bermain, selain untuk mencari
hiburan tanpa disadari siswa belajar untuk berkomunikasi, saling menghargai,
dan mengenal satu dengan yang lainnya.
Pada jaman globalisasi ini, perkembangan terjadi pada hampir semua
bidang. Termasuk salah satunya adalah perkembangan teknologi. Teknologi
berkembang pesat, berbagai teknologi-teknologi baru muncul bagaikan jamur yang
tumbuh di musim hujan. Perkembangan teknologi juga berpengaruh pada dunia
anak-anak. Manusia semakin hari semakin kreatif dan inovatif dalam menciptakan
berbagai macam permainan (games)
berbasis teknologi untuk anak-anak. Banyaknya permainan berbasis teknologi yang
beredar di masyarakat menimbulkan berbagai dampak bagi kehidupan anak, baik itu
dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positif yang anak peroleh adalah,
dengan design yang menarik dan menantang, anak dapat belajar atau terlatih
memecahkan berbagai permasalahan yang ada dalam permainan. Namun, di sisi lain,
permainan berbasis teknologi (gadget)
juga dapat menimbulkan beberapa kelemahan. Anak menjadi pasif karena
permainan-permainan yang mereka mainkan tidak menuntut mereka untuk bergerak.
Selain itu, karena tidak adanya komunikasi anak yang satu dengan yang lainnya
mengakibatkan hubungan setiap anak dengan anak sebaya lainnya semakin merenggang.
Anak hanya sibuk dengan permainan yang mereka hadapi, tidak peduli terhadap
peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Hal tersebut sangat
disayangkan, usia anak-anak seharusnya lebih bersosialisasi denan teman
sebayanya dan bergerak aktif.
Memerhatikan berbagai permasalahn di atas, sudah waktunya kita kembali
seprti sebelumnya yakni bermain permainan yang menuntut gerak aktif anak dan
yang dapat menghibur anak itu sendiri. Di masyarakat, telah berkembang berbagai
macam permainan tradisional. Permainan-permainan tersebut dirancang sedemikian
rupa sehingga bisa menyebabkan siswa terhibur dan bergerak aktif untuk
kesehatan jasmani mereka. Namun, bagaimanapun baiknya suatu permainan, jika hal
tersebut dimainkan secara terus menerus an tidak adanya pembaharuan, maka hal
tersebut dapat mengakibatkan kejenuhan pada anak. Oleh karena itu sangat
diperlukan adanya inovasi-inovasi baru atau modifikasi dalam
permainan-permainan tradisional yang telah berkembang di masyarakat.
Beranjak dari hal tersebut di atas, dalam makalah ini
penulis membuat modifikasi dari salah satu permainan yang bernama “bergandengan
tangan” menjadi permainan “lipan buta”. Modifikasi tersebut dilakukan untuk
menciptakan inovasi baru pada permainan bergandengan tangan. Permainan
bergandengan tangan adalah permainan memindahkan barang dari satu ujung ke
ujung lainnya dengan cara bergandengantangan. Dalam praktiknya, permainan
tersebut penulis rasakan sangat sederhana sehingga penulis berinisiatif untuk
memodifikasi permainan tersebut menjadi permainan “lipan buta/kelabang buta”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan rumusan masalah
sebagai berikut.
1)
Apa yang dimaksud dengan permainan Lipan/Kelabang Buta?
2)
Apa manfaat dari permainan Lipan/Kelabang Buta?
3)
Bagaimana aturan-aturan permainan Lipan/Kelabang Buta?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1)
Untuk mengetahui pengertian dari permainan Lipan/Kelabang
Buta
2)
Untuk mengetahui manfaat dari permainan Lipan/Kelabang
Buta.
3)
Untuk mengetahui aturan-aturan dalam permainan Lipan/Kelabang
Buta.
1.4. Manfaat
Melalui penulisan makalah ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1)
Bagi penulis
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Pendidikan jasmani”.
2)
Bagi pembaca
Melalui makalah ini pembaca diharapkan dapat mengenal dan
memahami permainan Lipan/Kelabang Buta.
3)
Bagi siswa
Melalui makalah ini siswa diharapkan dapat mengenal, memahami,
dan memainkan permainan Lipan/Kelabang Buta dengan baik dan dapat memetik
hikmah dan manfaat dari permainan tersebut.
4)
Bagi guru
Makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi bagi
guru dalam memberikan pengajaran jasmani khususnya permainan yang menuntut
gerak aktif siswa di SD.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah dan Pengertian Lipan/Kelabang Buta
Permainan
Lipan/Kelabang Buta merupakan permainan modifikasi dari permainan Bergandengan
Tangan. Teknis permainan bergandengan tangan adalah memindahkan barang dari
ujung satu ke ujung lain dengan posisi tangan bergandengan. Dapat dikatakan
permainan tersebut sangatlah sederhana, karena pemain hanya dituntut untuk
memindahkan benda dari ujung satu ke ujung lainnya dengan bergandengan tangan.
Sederhananya permainan tersebut dapat mengakibatkan pemain merasa jenuh karena
tantangan yang diperoleh sangatlah sedikit. Melihat sangat sederhananya
permainan tersebut, maka anggota UKM Pramuka Racana Jelantik Jempiring UNDIKSHA
melakukan inovasi-inovasi baru untuk mengubah permainan tersebut. Sebagai hasil
kreativitas dan inovasi dari mahasiswa UKM Pramuka Racana Jelantik Jempiring UNDIKSHA,
permainan ini dimodifikasi menjadi permainan Lipan/Kelabang Buta. Permainan
tersebut selanjutnya digunakan dalam pelaksanaan kegiatan Pelatihan Dasar
Kepemimpinan kepada beberapa organisasi di UNDIKSHA.
Permainan Lipan atau
Kelabang Buta ini merupakan permainan menemukan benda di sekitar dengan
berandengan tangan dan salah satu ujung rantai diam di rumah untuk menunggu
benda yang ditemukan anggotanya (tidak boleh bergerak dan berpindah tempat),
sedangkan ujung yang lain ditutup matanya dan bertugas untuk menemukan benda.
Kelompok yang lebih dahulu menemukan benda di sekitar (benda yang dicari telah
ditentukan) sejumlah anggota kelompoknya akan keluar sebagai pemenang.
2.2 Manfaat Permainan Lipan/Kelabang Buta
Secara umum, permainan bermanfaat sebagai hiburan, menghilangkan
kejenuhan di tengah-tengah tugas yang mereka hadapi setiap harinya, untuk
saling mengenal teman sebayanya, dan memperoleh kebugaran demi kesehatan
jasmani. Namun, selain untuk media bermain, pemainan Lipan/Kelabang Buta juga
bermanfaat dalam kehidupan berorganisasi ataupun sebagai media pembelajaran
bagi siswa dalam kehidupan sosial siswa. Tujuan permainan ini adalah untuk
menciptakan team building, energizer, dan
communication. Manfaat yang diperoleh dari permainan Lipan atau Kelabang
Buta adalah sebagai berikut.
- Mengajarkan cara berkomunikasi yang efektif dalam menyelesaikan masalah.
Dalam permainan Lipan atau Kelabang Buta, siswa dituntut atau belajar
untuk berkomunikasi yang baik dengan teman-temannya dalam memecahkan masalah.
Kita ketahui bersama, jika komunikasi berjalan dengan tidak baik, dapat
menimbulkan kesalahan persepsi dan timbul adanya konflik sebagai akibat adanya
kesalahpahaman antar individu-individu itu sendiri dalam suatu kelompok.
- Peserta akan memahami bahwa dalam hidup bermasyarakat/berkelompok dibutuhkan adanya kontrak sosial, seperti adanya kesepakatan siapa yang menjadi pemimpin. Hal tersebut untuk menjamin kelangsungan dan kelancaran hidup sehingga tujuan hidup akan tercapai. Dalam permainan, peserta menentukan terlebih dahulu siapa yang menjaga rumah, peserta yang ditutup matanya, dan siapa yang bertugas mengarahkan teman yang ditutup matanya tersebut untuk menemukan benda yang dicari. Demikian pula dalam kehidupan sosial, dalam bermasyarakat kita harus menentukan seorang pemimpin dari kelompok kita sehingga nantinya dapat mengarahkan anggotanya menuju tujuan yang ingin dicapai.
- Memupuk kerja sama yang baik dengan sesama
Seperti yang kita ketahui, manusia tidak bisa hidup sendiri, dalam memecahkan
suatu masalah atau problem manusia senantiasa hidup bekerja sama untuk
memecahkan masalah tersebut. Dalam permainan Lipan atau Kelabang Buta, kita
diajarkan untuk bekerja sama dalam memecahkan masalah dan mencapai suatu
tujuan. Dalam pemecahan masalah tersebut, siswa belajar mengesampingkan
kepentingan pribadi untuk mencapai kepentingan bersama. Kita belajar menghargai
pendapat orang lain, belajar dengan bertukar pikiran sehingga tanpa disadari,
selain masalah yang dihadapi dapat terselesaikan, hubungan antara anggota
kelompok tersebut juga akan semakin baik.
2.3 Aturan-Aturan Permainan Lipan/Kelabang Buta
- Golongan umur
Permainan ini dapat dilakukan oleh anak usia 8 tahun
hingga dewasa. Tidak seperti permainan lain yang biasanya terbatas oleh
umur-umur tertentu, permainan ini justru dapat dilakukan oleh semua orang.
Mulai dari umur 8 tahun (merupakan usia anak yang dapat bergerak aktif) sampai
umur dewasa.
- Tempat pelaksanaan dan jumlah pemain
Beberapa permainan memiliki syarat-syarat khusus untuk
tempat pelaksanaannya. Ada yang harus dilakukan di luar (outdoor), dan ada pula yang dapat dilakukan di dalam ruangan (indoor). Begitu pula dengan permainan
Lipan/Kelabang Buta, permainan ini dapat dilakukan di luar ruangan ataupun di
dalam ruangan (outdoor atau indoor). Namun, meskipun dapat dilakukan
di dalam ruangan (indoor), ruangan
tersebut juga harus memenuhi syarat untuk bisa melaksanakan permainan ini yakni
minimal lapangan berukuran 9 x 9 m2 untuk jumlah anggota 6-8 orang
tiap timnya (jumlah tim dapat disesuaikan dengan jumlah anak dan luasnya
lapangan, umumnya 2 tim agar lebih tertata dan terstruktur. Lapangan juga
diusahakan permukaannya rata karena untuk menghindari terjadinya kecelakaan
pada saat bermain.
- Waktu pelaksanaan
Permainan ini berlangsung sesuai dengan lama tidaknya
tim menyelesaikan tantangan, yakni mengumpulkan benda yang telah ditentukan
sesuai dengan jumlah anggota tiap tim. Permainan berakhir ketika salah satu tim
telah mengumpulkan benda sesuai jumlah anggota tim dan diperoleh pemenangnya.
Bagi tim yang menang dapat meminta imbalan kepada tim yang kalah dengan
memberikan tantangan kepada tim yang kalah seperti: menggendong yang menang,
lari keliling lapangan, dan sebagainya sesuai dengan keinginan tim yang menang,
kemudian permainan dapat dilaksanakan/diulang kembali sesuai kesepakatan
pemain.
- Alat dan bahan yang dibutuhkan
Alat yang
diperlukan untuk bermain Lipan/Kelabang Buta adalah sebagai berikut.
a. Tepung/kapur
Tepung/kapur digunakan untuk membuat rumah atau kepala
dari Lipan. Kepala lipan berbentuk lingkaran dengan diameter 30 cm. kepala
lipan ini nantinya ditempati oleh ujung lipan yang tidak ditutup matanya. Pemain
hanya diam di lingkaran tersebut tanpa boleh bergerak. Pemain yang bergerak dan
meninggalkan lingkaran dinyatakan kalah.
b. Selendang
Selendang digunakan untuk menutup ujung lipan.
Selendang yang digunakan diusahakan berwarna hitam atau berwarna gelap sehingga
pemain yang ditutup matanya dengan selendang tersebut tidak dapat
melihat/mengintip ketika sedang bermain. Ujung lipan inilah yang nantinya
bertugas untuk mengambil benda dan memberikannya kepada seluruh pemain lain
dalam satu kelompok/team.
c. Pita
Pita digunakan sebagai benda yang akan ditemukan oleh
ujung lipan yang ditutup matanya. Jika tidak ada, selain pita juga dapat digunakan
benda-benda lain sesuai dengan kesepakatan pemain. Bagi kelompok yang telah
lebih dahulu mengumpulkan pita dan dipakai oleh masing-masing anggota, maka
kelompok tersebut keluar sebagai pemenang.
- Cara bermain
Dalam bermain, dibutuhkan satu orang sebagai
instruktur permainan. Di sekolah, instruktur permainan ini adalah guru yang
nantinya bertugas untuk mengatur dan mengawasi semua jalannya permainan. Cara
bermain Lipan/Kelabang Buta adalah sebagai berikut.
a.
Instruktur menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan
terlebih dahulu.
b.
Kumpulkan semua peserta, minta mereka untuk
berdiri bebas.
c.
Bagilah peserta menjadi kelompok-kelompok dan
setiap kelompok beranggotakan 6-8 orang (jumlah kelompok ideal adalah 2
kelompok). Setiap kelompok dipersilahkan untuk menentukan nama kelompoknya
dengan nama kelompok yakni nama-nama hewan seperti bebek, ayam, jangkrik,
anjing, dan sebagainya.
d.
Minta masing-masing kelompok untuk berkumpul dan
berbanjar. Ujung yang satu berdiri di lingkaran, ujung yang lain ditutup
matanya dengan selendang, sedangkan tangan setiap kelompok bergandengan tangan
saling bertautan dengan teman di sebelahnya.
e.
Instruktur memulai permainan
Tugas dari pemain yang ditutup matanya adalah untuk menemukan pita
(dengan arahan anggota lain) yang telah disebar sebelumnya oleh instruktur.
Selanjutnya pita yang telah ditemukan diserahkan/dikalungkan kepada setiap
anggotanya dimulai dari kepala lipan yang tidak boleh bergerak, kemudian
anggota yang disebelahnya. Demikian seterusnya secara berurutan hingga semuan
anggota telah mendapatkan pita. Untuk ujung lipan yang ditutup matanya (kepala
lipan buta) dipasangkan oleh kepala lipan yang diam di rumah. Jika pemasangan
pita tidak dilakukan secara berurutan, maka kelompok tersebut dinyatakan gugur.
Teknis pemberian benda yakni pemain yang ditutup matanya dan pemain yang akan
mendapat giliran untuk diberikan benda dapat berkomunikasi dengan cara
meneriakkan suara hewan yang menjadi kelompoknya. Seperti bebek bersuara
kwek….kwek…., jangkrik yang bersuara krik….krikkkk…., dan kambing yang bersuara
mbek…..mbekkkk…..
f.
Kelompok yang telah mengumpulkan pita sesuai dengan
jumlah kelompok disuruh berbaris lurus, dan setiap peserta dari kelompok
tersebut harus berteriak secara serempak sesuai dengan suara nama kelompoknya
sebagai tanda mereka telah menyelesaikan tugas, kemudian kelompok tersebut
keluar menjadi pemenang.
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
1.
Permainan Lipan/Kelabang Buta merupakan permainan
modifikasi dari permainan Bergandengan Tangan. Permainan Lipan atau Kelabang
Buta ini merupakan permainan menemukan benda di sekitar dengan berandengan
tangan dan salah satu ujung rantai diam di rumah untuk menunggu benda yang
ditemukan anggotanya (tidak boleh bergerak dan berpindah tempat), sedangkan
ujung yang lain ditutup matanya dan bertugas untuk menemukan benda.
2.
Manfaat yang diperoleh dari permainan Lipan atau
Kelabang Buta adalah sebagai berikut.
a. Mengajarkan
cara berkomunikasi yang efektif dalam menyelesaikan masalah.
b. Peserta
akan memahami bahwa dalam hidup bermasyarakat/berkelompok dibutuhkan adanya
kontrak sosial, seperti adanya kesepakatan siapa yang menjadi pemimpin.
c. Memupuk
kerja sama yang baik dengan sesama
3. Aturan-Aturan
Permainan Lipan/Kelabang Buta
a. Golongan
umur: anak usia 8 tahun hingga dewasa
b. Tempat
pelaksanaan dan jumlah pemain
Dapat dilaksanakan outdoor atau
indoor dengan ukuran lapangan minimal
9 x 9 m2 dan jumlah pemain andalah 6-8 orang setiap kelompok.
c. Waktu
pelaksanaan
Permainan ini berlangsung sesuai dengan lama tidaknya tim menyelesaikan
tantangan, yakni mengumpulkan benda yang telah ditentukan sesuai dengan jumlah
anggota tiap tim.
d. Alat
dan bahan yang dibutuhkan: Tepung/kapur, Selendang, dan Pita.
3.2
Saran
Setelah mempelajari makalah ini, mahasiswa sebagai
calon guru SD diharapkan dapat menerapkan permainan tradisional ini di lapangan
(Sekolah Dasar) sehingga permainan yang terdapat di sekolah yang diajarkan
semakin beragam. Selain itu guru juga diharapkan dapat lebih kreatif dan
inovatif untuk memodifikasi permainan ini agar lebih menarik dan menantang.
This is so intresting https://www.ecomparemo.com/personal-loan
BalasHapus"Bermanfaat sekali jangan lupa mampir ya buat yang suka main togel, casino dan slot online disini tempat terbaiknya
BalasHapusKERIS2 = keris2.com
Dapatkan promo menarik di beberapa bandar togel, slot dan casino online pilihan kamu sekarang!
- Cashback Togel 5%
- Cashback Casino Up 10%
- Cashback Slot 5%
Rollingan Besar yang selalu menanti untuk kamu sekarang Coba keberuntungan kamu disini
- Rollingan Casino 0.7%
- Rollingan Slot 0.7%
Dapatkan diskon spesial togel dan hadiah tinggi yang menanti untuk kamu sekarang juga!
- Diskon Togel 2D = 29% Hadiah x70
- Diskon Togel 3D = 59% Hadiah x400
- Diskon Togel 4D = 66% Hadiah x3000
Semua game ada disini :
Agen Togel, Agen Togel Aman, Agen Togel Terpercaya, Agen Togel Online, Bandar Togel, Bandar Togel Online, Bandar Togel Terpercaya,
Bandar Togel Aman, Situs Togel, Situs Togel Online, Situs Togel Terpercaya, Situs Togel Aman, Togel Online, Togel Online Aman,
Togel Online Terpercaya, Togel Online Terbaik,Agen Slot, Agen Slot Online, Agen Slot Terpercaya, Agen Slot Aman,
Bandar Slot, Bandar Slot Aman, Bandar Slot Terpercaya, Bandar Slot Online, Situs Slot, Situs Slot Online,
Situs Slot Terpercaya, Situs Slot Aman, Situs Slot Terbaik, Agen Casino, Agen Casino Online, Agen Casino Aman, Agen Casino Terpercaya,
Bandar Casino, Slot Online, Casino Online, Bandar Casino Terpercaya, Bandar Casino Terbaik, Bandar Casino Aman,
Situs Casino Online, Situs Casino Terpercaya, Situs Casino Aman, Situs Casino Indonesia.
Kami tunggu Kehadirannya Ya Pasti Menang Berapapun Kami Bayar !!!"