Minggu, 05 Januari 2014

permainan Lipan/Kelabang Buta



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap orang pasti memiliki hasrat untuk bersosialisasi, berhubungan satu dengan yang lainnya. Demikian pula dalam hal bermain, pada dasarnya setiap manusia, baik itu anak-anak maupun orang dewasa mempunyai hasrat untuk bermain. Tujuan bermain berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan sesuai dengan usia mereka. Anak-anak biasanya bermain untuk saling mengenal teman sebayanya. Sedangkan orang dewasa biasanya bermain untuk menghilangkan kejenuhan di tengah-tengah tugas yang mereka hadapi setiap harinya.
Bermain merupakan proses experiental learning , di mana pelakunya mengalami dan merasakan secara langsung (Pepen supendi, SP dan nurhidayat, 2008). Dalam bermain, siswa merasakan secara langsung peran-peran dalam permainan tersebut. Hal ini berbeda dengan proses belajardi ruang kelas pada umunya. Di ruang kelas, siswa lebih dipentingkan untuk meningkatkan keterampilan kognitif. Sedangkan dalam bermain, hal yang diperoleh anak adalah keterampilan motorik. Dalam bermain, selain untuk mencari hiburan tanpa disadari siswa belajar untuk berkomunikasi, saling menghargai, dan mengenal satu dengan yang lainnya.
Pada jaman globalisasi ini, perkembangan terjadi pada hampir semua bidang. Termasuk salah satunya adalah perkembangan teknologi. Teknologi berkembang pesat, berbagai teknologi-teknologi baru muncul bagaikan jamur yang tumbuh di musim hujan. Perkembangan teknologi juga berpengaruh pada dunia anak-anak. Manusia semakin hari semakin kreatif dan inovatif dalam menciptakan berbagai macam permainan (games) berbasis teknologi untuk anak-anak. Banyaknya permainan berbasis teknologi yang beredar di masyarakat menimbulkan berbagai dampak bagi kehidupan anak, baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positif yang anak peroleh adalah, dengan design yang menarik dan menantang, anak dapat belajar atau terlatih memecahkan berbagai permasalahan yang ada dalam permainan. Namun, di sisi lain, permainan berbasis teknologi (gadget) juga dapat menimbulkan beberapa kelemahan. Anak menjadi pasif karena permainan-permainan yang mereka mainkan tidak menuntut mereka untuk bergerak. Selain itu, karena tidak adanya komunikasi anak yang satu dengan yang lainnya mengakibatkan hubungan setiap anak dengan anak sebaya lainnya semakin merenggang. Anak hanya sibuk dengan permainan yang mereka hadapi, tidak peduli terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Hal tersebut sangat disayangkan, usia anak-anak seharusnya lebih bersosialisasi denan teman sebayanya dan bergerak aktif.
Memerhatikan berbagai permasalahn di atas, sudah waktunya kita kembali seprti sebelumnya yakni bermain permainan yang menuntut gerak aktif anak dan yang dapat menghibur anak itu sendiri. Di masyarakat, telah berkembang berbagai macam permainan tradisional. Permainan-permainan tersebut dirancang sedemikian rupa sehingga bisa menyebabkan siswa terhibur dan bergerak aktif untuk kesehatan jasmani mereka. Namun, bagaimanapun baiknya suatu permainan, jika hal tersebut dimainkan secara terus menerus an tidak adanya pembaharuan, maka hal tersebut dapat mengakibatkan kejenuhan pada anak. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya inovasi-inovasi baru atau modifikasi dalam permainan-permainan tradisional yang telah berkembang di masyarakat.
Beranjak dari hal tersebut di atas, dalam makalah ini penulis membuat modifikasi dari salah satu permainan yang bernama “bergandengan tangan” menjadi permainan “lipan buta”. Modifikasi tersebut dilakukan untuk menciptakan inovasi baru pada permainan bergandengan tangan. Permainan bergandengan tangan adalah permainan memindahkan barang dari satu ujung ke ujung lainnya dengan cara bergandengantangan. Dalam praktiknya, permainan tersebut penulis rasakan sangat sederhana sehingga penulis berinisiatif untuk memodifikasi permainan tersebut menjadi permainan “lipan buta/kelabang buta”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut.
1)   Apa yang dimaksud dengan permainan Lipan/Kelabang Buta?
2)   Apa manfaat dari permainan Lipan/Kelabang Buta?
3)   Bagaimana aturan-aturan permainan Lipan/Kelabang Buta?

1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1)   Untuk mengetahui pengertian dari permainan Lipan/Kelabang Buta
2)   Untuk mengetahui manfaat dari permainan Lipan/Kelabang Buta.
3)   Untuk mengetahui aturan-aturan dalam permainan Lipan/Kelabang Buta.
1.4. Manfaat
Melalui penulisan makalah ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1)   Bagi penulis
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pendidikan jasmani”.
2)   Bagi pembaca
Melalui makalah ini pembaca diharapkan dapat mengenal dan memahami permainan Lipan/Kelabang Buta.
3)   Bagi siswa
Melalui makalah ini siswa diharapkan dapat mengenal, memahami, dan memainkan permainan Lipan/Kelabang Buta dengan baik dan dapat memetik hikmah dan manfaat dari permainan tersebut.
4)   Bagi guru
Makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi bagi guru dalam memberikan pengajaran jasmani khususnya permainan yang menuntut gerak aktif siswa di SD.












BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Sejarah dan Pengertian Lipan/Kelabang Buta
Permainan Lipan/Kelabang Buta merupakan permainan modifikasi dari permainan Bergandengan Tangan. Teknis permainan bergandengan tangan adalah memindahkan barang dari ujung satu ke ujung lain dengan posisi tangan bergandengan. Dapat dikatakan permainan tersebut sangatlah sederhana, karena pemain hanya dituntut untuk memindahkan benda dari ujung satu ke ujung lainnya dengan bergandengan tangan. Sederhananya permainan tersebut dapat mengakibatkan pemain merasa jenuh karena tantangan yang diperoleh sangatlah sedikit. Melihat sangat sederhananya permainan tersebut, maka anggota UKM Pramuka Racana Jelantik Jempiring UNDIKSHA melakukan inovasi-inovasi baru untuk mengubah permainan tersebut. Sebagai hasil kreativitas dan inovasi dari mahasiswa UKM Pramuka Racana Jelantik Jempiring UNDIKSHA, permainan ini dimodifikasi menjadi permainan Lipan/Kelabang Buta. Permainan tersebut selanjutnya digunakan dalam pelaksanaan kegiatan Pelatihan Dasar Kepemimpinan kepada beberapa organisasi di UNDIKSHA.
Permainan Lipan atau Kelabang Buta ini merupakan permainan menemukan benda di sekitar dengan berandengan tangan dan salah satu ujung rantai diam di rumah untuk menunggu benda yang ditemukan anggotanya (tidak boleh bergerak dan berpindah tempat), sedangkan ujung yang lain ditutup matanya dan bertugas untuk menemukan benda. Kelompok yang lebih dahulu menemukan benda di sekitar (benda yang dicari telah ditentukan) sejumlah anggota kelompoknya akan keluar sebagai pemenang.
2.2  Manfaat Permainan Lipan/Kelabang Buta
Secara umum, permainan bermanfaat sebagai hiburan, menghilangkan kejenuhan di tengah-tengah tugas yang mereka hadapi setiap harinya, untuk saling mengenal teman sebayanya, dan memperoleh kebugaran demi kesehatan jasmani. Namun, selain untuk media bermain, pemainan Lipan/Kelabang Buta juga bermanfaat dalam kehidupan berorganisasi ataupun sebagai media pembelajaran bagi siswa dalam kehidupan sosial siswa. Tujuan permainan ini adalah untuk menciptakan team building, energizer, dan communication. Manfaat yang diperoleh dari permainan Lipan atau Kelabang Buta adalah sebagai berikut.
  1. Mengajarkan cara berkomunikasi yang efektif dalam menyelesaikan masalah.
Dalam permainan Lipan atau Kelabang Buta, siswa dituntut atau belajar untuk berkomunikasi yang baik dengan teman-temannya dalam memecahkan masalah. Kita ketahui bersama, jika komunikasi berjalan dengan tidak baik, dapat menimbulkan kesalahan persepsi dan timbul adanya konflik sebagai akibat adanya kesalahpahaman antar individu-individu itu sendiri dalam suatu kelompok.
  1. Peserta akan memahami bahwa dalam hidup bermasyarakat/berkelompok dibutuhkan adanya kontrak sosial, seperti adanya kesepakatan siapa yang menjadi pemimpin. Hal tersebut untuk menjamin kelangsungan dan kelancaran hidup sehingga tujuan hidup akan tercapai. Dalam permainan, peserta menentukan terlebih dahulu siapa yang menjaga rumah, peserta yang ditutup matanya, dan siapa yang bertugas mengarahkan teman yang ditutup matanya tersebut untuk menemukan benda yang dicari. Demikian pula dalam kehidupan sosial, dalam bermasyarakat kita harus menentukan seorang pemimpin dari kelompok kita sehingga nantinya dapat mengarahkan anggotanya menuju tujuan yang ingin dicapai.
  2. Memupuk kerja sama yang baik dengan sesama
Seperti yang kita ketahui, manusia tidak bisa hidup sendiri, dalam memecahkan suatu masalah atau problem manusia senantiasa hidup bekerja sama untuk memecahkan masalah tersebut. Dalam permainan Lipan atau Kelabang Buta, kita diajarkan untuk bekerja sama dalam memecahkan masalah dan mencapai suatu tujuan. Dalam pemecahan masalah tersebut, siswa belajar mengesampingkan kepentingan pribadi untuk mencapai kepentingan bersama. Kita belajar menghargai pendapat orang lain, belajar dengan bertukar pikiran sehingga tanpa disadari, selain masalah yang dihadapi dapat terselesaikan, hubungan antara anggota kelompok tersebut juga akan semakin baik.

2.3  Aturan-Aturan Permainan Lipan/Kelabang Buta
  1. Golongan umur
Permainan ini dapat dilakukan oleh anak usia 8 tahun hingga dewasa. Tidak seperti permainan lain yang biasanya terbatas oleh umur-umur tertentu, permainan ini justru dapat dilakukan oleh semua orang. Mulai dari umur 8 tahun (merupakan usia anak yang dapat bergerak aktif) sampai umur dewasa.
  1. Tempat pelaksanaan dan jumlah pemain
Beberapa permainan memiliki syarat-syarat khusus untuk tempat pelaksanaannya. Ada yang harus dilakukan di luar (outdoor), dan ada pula yang dapat dilakukan di dalam ruangan (indoor). Begitu pula dengan permainan Lipan/Kelabang Buta, permainan ini dapat dilakukan di luar ruangan ataupun di dalam ruangan (outdoor atau indoor). Namun, meskipun dapat dilakukan di dalam ruangan (indoor), ruangan tersebut juga harus memenuhi syarat untuk bisa melaksanakan permainan ini yakni minimal lapangan berukuran 9 x 9 m2 untuk jumlah anggota 6-8 orang tiap timnya (jumlah tim dapat disesuaikan dengan jumlah anak dan luasnya lapangan, umumnya 2 tim agar lebih tertata dan terstruktur. Lapangan juga diusahakan permukaannya rata karena untuk menghindari terjadinya kecelakaan pada saat bermain.
  1. Waktu pelaksanaan
Permainan ini berlangsung sesuai dengan lama tidaknya tim menyelesaikan tantangan, yakni mengumpulkan benda yang telah ditentukan sesuai dengan jumlah anggota tiap tim. Permainan berakhir ketika salah satu tim telah mengumpulkan benda sesuai jumlah anggota tim dan diperoleh pemenangnya. Bagi tim yang menang dapat meminta imbalan kepada tim yang kalah dengan memberikan tantangan kepada tim yang kalah seperti: menggendong yang menang, lari keliling lapangan, dan sebagainya sesuai dengan keinginan tim yang menang, kemudian permainan dapat dilaksanakan/diulang kembali sesuai kesepakatan pemain.
  1. Alat dan bahan yang dibutuhkan
 Alat yang diperlukan untuk bermain Lipan/Kelabang Buta adalah sebagai berikut.
a.       Tepung/kapur
Tepung/kapur digunakan untuk membuat rumah atau kepala dari Lipan. Kepala lipan berbentuk lingkaran dengan diameter 30 cm. kepala lipan ini nantinya ditempati oleh ujung lipan yang tidak ditutup matanya. Pemain hanya diam di lingkaran tersebut tanpa boleh bergerak. Pemain yang bergerak dan meninggalkan lingkaran dinyatakan kalah.
b.      Selendang
Selendang digunakan untuk menutup ujung lipan. Selendang yang digunakan diusahakan berwarna hitam atau berwarna gelap sehingga pemain yang ditutup matanya dengan selendang tersebut tidak dapat melihat/mengintip ketika sedang bermain. Ujung lipan inilah yang nantinya bertugas untuk mengambil benda dan memberikannya kepada seluruh pemain lain dalam satu kelompok/team.
c.       Pita
Pita digunakan sebagai benda yang akan ditemukan oleh ujung lipan yang ditutup matanya. Jika tidak ada, selain pita juga dapat digunakan benda-benda lain sesuai dengan kesepakatan pemain. Bagi kelompok yang telah lebih dahulu mengumpulkan pita dan dipakai oleh masing-masing anggota, maka kelompok tersebut keluar sebagai pemenang.
  1. Cara bermain
Dalam bermain, dibutuhkan satu orang sebagai instruktur permainan. Di sekolah, instruktur permainan ini adalah guru yang nantinya bertugas untuk mengatur dan mengawasi semua jalannya permainan. Cara bermain Lipan/Kelabang Buta adalah sebagai berikut.
a.         Instruktur menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan terlebih dahulu.
b.         Kumpulkan semua peserta, minta mereka untuk berdiri bebas.
c.         Bagilah peserta menjadi kelompok-kelompok dan setiap kelompok beranggotakan 6-8 orang (jumlah kelompok ideal adalah 2 kelompok). Setiap kelompok dipersilahkan untuk menentukan nama kelompoknya dengan nama kelompok yakni nama-nama hewan seperti bebek, ayam, jangkrik, anjing, dan sebagainya.
d.        Minta masing-masing kelompok untuk berkumpul dan berbanjar. Ujung yang satu berdiri di lingkaran, ujung yang lain ditutup matanya dengan selendang, sedangkan tangan setiap kelompok bergandengan tangan saling bertautan dengan teman di sebelahnya.
e.         Instruktur memulai permainan
Tugas dari pemain yang ditutup matanya adalah untuk menemukan pita (dengan arahan anggota lain) yang telah disebar sebelumnya oleh instruktur. Selanjutnya pita yang telah ditemukan diserahkan/dikalungkan kepada setiap anggotanya dimulai dari kepala lipan yang tidak boleh bergerak, kemudian anggota yang disebelahnya. Demikian seterusnya secara berurutan hingga semuan anggota telah mendapatkan pita. Untuk ujung lipan yang ditutup matanya (kepala lipan buta) dipasangkan oleh kepala lipan yang diam di rumah. Jika pemasangan pita tidak dilakukan secara berurutan, maka kelompok tersebut dinyatakan gugur. Teknis pemberian benda yakni pemain yang ditutup matanya dan pemain yang akan mendapat giliran untuk diberikan benda dapat berkomunikasi dengan cara meneriakkan suara hewan yang menjadi kelompoknya. Seperti bebek bersuara kwek….kwek…., jangkrik yang bersuara krik….krikkkk…., dan kambing yang bersuara mbek…..mbekkkk…..
f.          Kelompok yang telah mengumpulkan pita sesuai dengan jumlah kelompok disuruh berbaris lurus, dan setiap peserta dari kelompok tersebut harus berteriak secara serempak sesuai dengan suara nama kelompoknya sebagai tanda mereka telah menyelesaikan tugas, kemudian kelompok tersebut keluar menjadi pemenang.




BAB III
PENUTUP
3.1    Simpulan
1.    Permainan Lipan/Kelabang Buta merupakan permainan modifikasi dari permainan Bergandengan Tangan. Permainan Lipan atau Kelabang Buta ini merupakan permainan menemukan benda di sekitar dengan berandengan tangan dan salah satu ujung rantai diam di rumah untuk menunggu benda yang ditemukan anggotanya (tidak boleh bergerak dan berpindah tempat), sedangkan ujung yang lain ditutup matanya dan bertugas untuk menemukan benda.
2.    Manfaat yang diperoleh dari permainan Lipan atau Kelabang Buta adalah sebagai berikut.
a.       Mengajarkan cara berkomunikasi yang efektif dalam menyelesaikan masalah.
b.      Peserta akan memahami bahwa dalam hidup bermasyarakat/berkelompok dibutuhkan adanya kontrak sosial, seperti adanya kesepakatan siapa yang menjadi pemimpin.
c.       Memupuk kerja sama yang baik dengan sesama
3.    Aturan-Aturan Permainan Lipan/Kelabang Buta
a.       Golongan umur: anak usia 8 tahun hingga dewasa
b.      Tempat pelaksanaan dan jumlah pemain
Dapat dilaksanakan outdoor atau indoor dengan ukuran lapangan minimal 9 x 9 m2 dan jumlah pemain andalah 6-8 orang setiap kelompok.
c.       Waktu pelaksanaan
Permainan ini berlangsung sesuai dengan lama tidaknya tim menyelesaikan tantangan, yakni mengumpulkan benda yang telah ditentukan sesuai dengan jumlah anggota tiap tim.
d.      Alat dan bahan yang dibutuhkan: Tepung/kapur, Selendang, dan Pita.


3.2    Saran
Setelah mempelajari makalah ini, mahasiswa sebagai calon guru SD diharapkan dapat menerapkan permainan tradisional ini di lapangan (Sekolah Dasar) sehingga permainan yang terdapat di sekolah yang diajarkan semakin beragam. Selain itu guru juga diharapkan dapat lebih kreatif dan inovatif untuk memodifikasi permainan ini agar lebih menarik dan menantang.



















2 komentar:

  1. "Bermanfaat sekali jangan lupa mampir ya buat yang suka main togel, casino dan slot online disini tempat terbaiknya

    KERIS2 = keris2.com

    Dapatkan promo menarik di beberapa bandar togel, slot dan casino online pilihan kamu sekarang!
    - Cashback Togel 5%
    - Cashback Casino Up 10%
    - Cashback Slot 5%

    Rollingan Besar yang selalu menanti untuk kamu sekarang Coba keberuntungan kamu disini
    - Rollingan Casino 0.7%
    - Rollingan Slot 0.7%

    Dapatkan diskon spesial togel dan hadiah tinggi yang menanti untuk kamu sekarang juga!
    - Diskon Togel 2D = 29% Hadiah x70
    - Diskon Togel 3D = 59% Hadiah x400
    - Diskon Togel 4D = 66% Hadiah x3000

    Semua game ada disini :
    Agen Togel, Agen Togel Aman, Agen Togel Terpercaya, Agen Togel Online, Bandar Togel, Bandar Togel Online, Bandar Togel Terpercaya,
    Bandar Togel Aman, Situs Togel, Situs Togel Online, Situs Togel Terpercaya, Situs Togel Aman, Togel Online, Togel Online Aman,
    Togel Online Terpercaya, Togel Online Terbaik,Agen Slot, Agen Slot Online, Agen Slot Terpercaya, Agen Slot Aman,
    Bandar Slot, Bandar Slot Aman, Bandar Slot Terpercaya, Bandar Slot Online, Situs Slot, Situs Slot Online,
    Situs Slot Terpercaya, Situs Slot Aman, Situs Slot Terbaik, Agen Casino, Agen Casino Online, Agen Casino Aman, Agen Casino Terpercaya,
    Bandar Casino, Slot Online, Casino Online, Bandar Casino Terpercaya, Bandar Casino Terbaik, Bandar Casino Aman,
    Situs Casino Online, Situs Casino Terpercaya, Situs Casino Aman, Situs Casino Indonesia.

    Kami tunggu Kehadirannya Ya Pasti Menang Berapapun Kami Bayar !!!"

    BalasHapus