Minggu, 05 Januari 2014

Permainan Tebak Buta



BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sekarang ini sudah semakin maju. Banyak pembaharuan-pembaharuan yang dilakukan oleh masyarakat maupun pemerintah untuk bisa memajukan atau mengikuti perkembangan IPTEK tersebut. Perubahan yang dilakukan dibuat sedemikian rupa agar terjadi perubahan dan peningkatan kualitas dari sumber daya manusia atau yang sering dikenal dan disebut dengan SDM.
Untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas tentu harus bisa mendapatkan atau membuat bibit yang baik. Dalam dunia pendidikan formal, tempat untuk bisa menghasilkan atau mencetak bibit yang memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang bagus adalah di Sekolah Dasar. Di Sekolah Dasar pemberian akan dasar-dasar pengetahuan harus diberikan dengan baik dan tepat, apabila dari pemberian pengetahuan itu tidak tepat, maka tidak akan bisa untuk mencetak SDM yang berkualitas.
Tidak hanya pengetahuan yang harus diberikan di Sekolah Dasar, berbagai macam jenis pendidikan juga perlu diberikan kepada anak-anak Sekolah Dasar. Hanya berbekal pengetahuan saja, seorang manusia itu tidak akan bisa memiliki Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Jadi perlu diimbangi dengan pemberian pendidikan-pendidikan yang nantinya dapat mengimbangi dan mengiringi pengetahuan-pengetahuan atau ilmu-ilmu yang diperoleh oleh manusia itu sendiri.
Sebagai seorang guru, terutama guru yang bertugas di Sekolah Dasar, tentunya memiliki tanggung jawab yang besar. Seorang guru Sekolah Dasar harus menguasai semua materi yang diberikan di Sekolah Dasar. Tidak bisa jikalau seorang Guru Sekolah Dasar itu hanya menguasai satu mata pelajaran yang ada di Sekolah Dasar, semua mata pelajaran harus bisa dikuasai oleh seorang guru SD. Dan yang tidak kalah pentingnya, selain menguasai semua mata pelajaran di Sekolah Dasar guru harus bisa mengajarkan dan mentransferkan pengetahuan-pengetahuan tersebut.
Salah satu mata pelajaran yang ada di Sekolah Dasar yang harus dikuasai oleh seorang guru SD yaitu Pendidikan Jasmani. Mengajarkan atau memberikan ilmu pendidika jasmani kepada anak SD itu sangat penting. Dengan memberikan pendidikan jasmani kepada anak SD, anak tersebut akan terbantu dalam memperoleh peningkatan kemampuan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan dan pembentukan watak. Pemberian pendidikan jasmani kepada anak Sekolah Dasar ini sangat penting, karena tujuannya berada dalam lingkup perkembangan fisik, gerak, mental, dan sosial anak Sekolah Dasar tersebut. Sehingga harapan bangsa dan Negara yang ingin mencetak SDM yang berkualitas bisa dicapai.
Untuk pemberian materi tentang pendidikan jasmani di sekolah dasar tidak terlalu berat, peserta didik cukup diberikan olahraga yang berupa permainan. Karena dalam fase anak di usia Sekolah Dasar ini anak masih dalam fase bermain. Banyak jenis permainan yang bisa diberikan di Sekolah Dasar, permainan tradisional untuk anak-anak bisa diberikan dalam pendidikan jasmani di Sekolah Dasar. Dengan memberikan permainan-permainan tradisional ini, secara tidak langsung kita melestarikan budaya-budaya yang kita miliki kepada generasi selanjutnya.
Untuk di daerah Bali sendiri terdapat berbagai macam jenis permainan tradisional. Setiap daerah memiliki permainan tradisional tersendiri. Ada beberapa daerah yang memiliki permainan tradisional yang sama, hanya saja yang membedakannya adalah nama dari permainan tersebut. Salah satu permainan tradisional di Daerah Nusa Penida adalah Tebak Buta. Permainan Tebak Buta ini tidak ada di daerah lain di Provinsi Bali. Oleh karena itu dalam penulisan makalah ini, penulis akan membahas dan menjelaskan mengenai permainan tradisional daerah Nusa Penida yaitu Tebak Buta.






1.2         Rumusan Masalah
Sesuai dengan pemaparan latar belakang yang disampaikan pada bab sebelumnya, penulis menarik beberapa kesimpulan yaitu:
a.         Apa itu permainan Tebak Buta?
b.        Bagaimana cara melakukan permainan Tebak Buta?

1.3         Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang disampaikan di atas, tujuan yang ingin dicapai yaitu:
a.         Untuk mendeskripsikan tentang permainan Tebak Buta.
b.        Untuk memahami dan mengerti dalam memainkan permainan Tebak Buta
1.4         Manfaat
Sesuai dengan tujuan yang disampaikan di atas, maka manfaat yang diperoleh yaitu:
a.         Bagi penulis
Makalah ini kami buat untuk  memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Jasmani dan juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kami mengenai permainan tradisional tebak Buta. Selain itu juga, agar kami menjadi terbiasa untuk membuat dan menyusun karya tulis sebagai acuan dan pembelajaran dalam pembuatan tugas akhir skripsi.
b.        Bagi pembaca
Makalah ini kami harapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa maupun pembaca mengenai materi yang kami bahas dalam makalah ini.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Permainan Tebak Buta
Dalam berbagai macam jenis permainan tradisional, Indonesia yang merupakan Negara dengan julukan Negara Seribu Pulau tentunya memiliki banyak jenis permainan tradisional. Untuk di Provinsi Bali saja permainan tradisional yang ada cukup banyak. Salah satu daerah di Provinsi Bali yaitu Nusa Penida. Kecamatan Nusa Penida merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Klungkung Terdapat beberapa permainan tradisional, salah satunya yaitu permainan Tebak Buta.
Permainan Tebak Buta adalah permainan tradisional dimana permainan ini dimainkan oleh beberapa orang, dalam suatu ruangan atau lapangan dengan ukutan yang disepakati dimana satu orang menjadi pengejar dengan mata tertutup yang disebut si buta dan dibantu oleh wasit sekaligus sebagai pengarah untuk menyentuh orang yang dikejar tetapi si wasit tidak berhak memberi tahukan nama yang disentuh. Jika sibuta mampu menebak orang yang disentuh dengan benar maka orang tersebut menggantikan menjadi sibuta.
2.2     Cara memainkan permainan tebak buta
Untuk dapat memainkan permainan tradisional tebak buta ini sangat gampang. Ada beberapa hal yang harus dipenuhi dan diperhatikan.
a.        Lapangan
Permainan ini bias dilakukan dilapangan maupun didalam ruangan asalkan datar dan cukup untuk ruang bergerak. Bentuk lapanagn biasanya menggunakan persegi namun masih bisa dimodipikasi menjadi berbagai bentuk bangun datar seperti lingkaran, persegi panjang, persegi enam, segitiga dan lain-lain. Dalam permainan tebak buta ini diperlukan pembatas jika dilapangan berupa tali agar membantu si buta biar tidak melenceng jauh ketika mengejar pemain lain. Lapangannya kurang lebih seperti ring tinju.
Ukuran lapangan tergantung jumblah pemain jika jumblah pemain 6-9 orang termasuk wasit ukuran lapangan 3x3 meter dan jika pemain berjumbelah 10-12 berjumblah ukuran lapangan 4x4 meter. Lapangan disesuaikan agar si buta tidak terlalu lama menangkap pemain lain, karena semakin cepat tertangkap semakin seru permainan tersebut.

                                       4 meter           


 

Keterangan:
              = Lapangan seperti ring tinju
              = Pemain
              = Si Buta
              = Wasit

b.        Jumlah pemain
Jumbelah pemain idial yaitu diatas 5 orang dengan 1 orang wasit berada diluar ring. Jumblah pemain menyesuaikan dengan luas lapangan.
c.         Fungsi Ring
Ring atau pembatas berfungsi untuk membatasi gerak sipemain agar tidak lari jauh sekaligus membantu si buta agar tdak salah kejar dengan demikian permainan akan seru.
d.        Waktu permainan
Untuk memainkan permainan ini tidak diperlukan waktu yang khusus. Trgantung tarap kemampuan fisik pemain dan kesepakatan.
e.         Penentuan kalah menang
Penentuan kalah menang sangat gampang, siapa yang menjadi sibuta terakhir dia yang kalah. Untuk menambah semangat bisa disepakati sangsi yang harus dilakukan oleh para pemain bagi si buta atau yang kalah, alangkah baiknya sangsi tersebut disepakati sebelum permainan dimulai.
f.         Aturan permainan
Adapun aturan-aturan yang harus dilaksanakan dalam melaksanakan permainan tebak buta antara lain:
  1. Para pemain harus menghormati keputusan wasit.
  2. Wasit boleh memberi aba-aba kepada sibuta agar memeudahkan si buta untuk menangkap pemain lain tetapi, hannya sampai menangkap saja setelah itu untuk menebak nama si buta harus berusaha sendiri melalui perasaan atau struktur tubuh pemain yang ditangkap.
  3. Pemain tidak melewati batas permainan atau keluar dari lapangan, jika pemain keluar dari lapangan yang telah ditentukan maka pemain tersebut menjadi si buta.
  4. Si buta matanya ditutup dengan kain gelap agar tidak bisa melihat.
  5. Jika si buta berhasil menangkap pemain dan mampu menebak nama pemain tersebut dengan benar maka, si pemain tersebut yang menggantikan menjadi si buta.
  6. Demikian seterusnya samapi permainan berakhir sesuai waktu yang disepakati.
g.        Cara mematikan lawan
Cara memetikan lawan sangat mudah si buta harus mampu menagkap pemain lain dengan bantuan arahan wasit dengan berlari dan mampu menebak nama si pemain yang ditangkap, setelah berhasil menebak nama yang ditangkap maka sibuta menjadi pemain dan orang yang ditangkap menjadi si buta.
h. Cara memainkan
Permainan ini dipimpin oleh wasit dan beberapa pemain satu diantaranya sebagai si buta. Permainan diawail dengan si buta mengejar si pemain lain dengan bantuan arahan wasit sehingga mampu menagkap dan menebak nama pemain lain tersebut. Sedangkan pemain alin berusaha untuk berlari agar tidak tertangkap oleh si buta.
i. Manfaat permainan
Seperti yang dipaparkan diatas tentang cara memainkan permainan ini, permainan ini dapat melatih gerak badan pemain, bagaimana kita bergerak lincah agar kita tidak tersentuh oleh lawan, untuk melatih stamina, menumbuhkan kerjasama diantara teman, memupuk jiwa sportivitas yang tinggi untuk mengakui kekalahan, dan meningkatkan kesegaran jasmani.



















BAB III
PENUTUP

3.1     Simpulan
Permainan tradisional tebak buta merupakan permainan tradisional yang berasal dari daerah Nusa Penida dengan dimainkan oleh beberapa orang untuk melepas sibuta menuju menjadi pemain sempurna. Permainan ini dimainkan untuk mengejar dan menebak nama lawan dengan cara meraba lawan melalui sentuhan tangan ke anggota tubuh lawan sampai mampu menebak nama lawan dengan benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar