Minggu, 05 Januari 2014

Magandong Sambuk Estafet



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada zaman sekarang sudah semakin maju. Seiring perkembangan zaman yang semakin modern serta perkembangan IPTEK yang semakin pesat tentunya banyak memberikan pengaruh bagi kehidupan manusia. Masyarakat sekarang terutama anak-anak yang lebih sering menghabiskan waktunya untuk bermain video game (playstation) dan komputer sehingga lambat laun anak-anak tidak akan mengetahui kalau ada permainan tradisional yang lebih menyenangkan dan dapat meningkatkan rasa sosial yang lebih tinggi karena bisa dimainkan dengan anak-anak lainya. Oleh karena itu kita sebagai generasi muda sebaiknya melestarikan permainan tradisional agar permainan tradisional tidak terlupakan.
Permainan Tradisional merupakan warisan budaya bangsa yang mempunyai nilai-nilai luhur untuk dapat diwariskan kepada anak-anak sebagai generasi penerus. Manfaat dari permainan tradisional sangatlah baik untuk perkembangan anak, menumbuhkan rasa sosial yang tinggi, menumbuhkan ardenalin dan dapat melestarikan kekayaan budaya bangsa. Permainan tradisional mempunyai hubungan yang erat dengan perkembangan intelektual, sosial, emosi, dan kepribadian anak. Dengan memberikan permainan-permainan tradisional ini, secara tidak langsung kita melestarikan budaya-budaya yang kita miliki kepada generasi selanjutnya. Untuk di daerah Bali sendiri terdapat berbagai macam jenis permainan tradisional. Setiap daerah memiliki permainan tradisional tersendiri. Ada beberapa daerah yang memiliki permainan tradisional yang sama, hanya saja yang membedakannya adalah nama dari permainan tersebut. Permainan megandong sambuk estafet ini adalah modifikasi dari permainan megandong sambuk secara umum.



1.2  Rumusan Masalah
a.       Apa itu permainan megandong sambuk estafet?
b.      Bagaimana cara memainkan permainan megandong sambuk estafet?
1.3  Tujuan
a.       Agar mengetahui apa itu permainan megandong sambuk estafet.
b.      Agar mengetahui bagaimana cara memainkan permainan megandong sambuk estafet.
1.4  Manfaat
a.       Mengenal permainan tradisional
b.      Mengisi waktu luang
c.       Menghilangkan kejenuhan
d.      Meningkatkan koordinasi gerak tubuh, kekuatan, kecepatan dan kelincahan.



















BAB II
PEMBAHASAN
Magandong Sambuk Estafet
A.    Riwayat
Permainan megandong sambuk tidak diketahui dengan jelas asal usulnya. Diperkirakan gagasan megandong sambuk ini timbul dari suasana kesibukan para pekerja pengangkut barang di pasar-pasar atau di gudang-gudang beras atau hasil bumi lainnya yang dengan sigap dan cekatan mengangkut karung-karung berisi barang-barang hasil bumi di atas punggungnya. Biasanya bongkar muat dilakukan beramai-ramai dan setiap orang tentu berusaha dapat mengangkut lebih banyak untuk mendapat imbalan yang lebih banyak pula. Dengan demikian, setiap orang akan berusaha mengangkut lebih cepat.
Diperkirakan suasana seperti inilah yang dikembangkan untuk dijadikan perlombaan. Dengan mengganti beban yang diangkut dengan orang yang digendong pada punggungnya, jadilah permainan yang disebut megandong sambuk.
B.     Pemain
Jumlah pemain dalam permainan megandong sambuk ini dapat divariasikan. Umumnya berjumlah 2 sampai 5 pasang. Satu pasang terdiri dari 2 orang pemain, satu orang sebagai yang menggendong dan 1 orang lagi sebagai yang digendong.
Setelah dimodifikasi menjadi megandong sambuk estafet, pemain kita ubah menjadi 2 kelompok atau lebih tergantung kesepakatan bersama. Masing-masing kelompok terdiri minimal 6 orang dan maksimal 10 orang. Setiap kelompok dibagi lagi menjadi 2 kelompok bagian yang jumlahnya sama pada setiap bagian. Kelompok bagian 1, pemain penggendong sedangkan kelompok bagian 2 pemain yang digendong. Umur pemain bervariasi, mulai dari anak-anak yang berumur 7 sampai 13 tahun, remaja hingga orang dewasa sering memainkan permainan ini. Pada umumnya peserta permainan ini dilakukan oleh para laki-laki.
C.    Sarana dan prasarana
Pakaian yang digunakan untuk melakukan permainan ini tidak ditentukan. Bebas, yang terpenting nyaman dipakai. Alat-alat yang diperlukan khusus untuk permainan megandong sambuk estafet tidak ada. Permainan ini hanya memerlukan lapangan untuk bermain.
Lapangan permainan yang dibutuhkan untuk permainan megandong sambuk estafet cukup luas. Tergantung jumlah dan tergantung dari kesepakatan bersama. Biasanya semakin banyak pemain semakin jauh jarak yang di tempuh. Misalnya dalam 1 kelompok ada 3 orang yang berperan sebagai penggendong, setiap penggendong mendapat jarak menggendong sejauh 10 meter, jadi diperlukan lapangan sejauh ± 30 meter dan lebar 5 meter. Lapangan yang digunakan dapat berupa lapangan bertanah atau berumput yang datar dan dilengkapi garis awal dan garis akhir.
 












D.    Pelaksanaan permainan
1.      Aturan permainan
Saat megandong sambuk pemain selalu berpasangan, tidak ada 2 pemain yang megandong pada 1 orang. 1 kelompok pemain terdiri dari minimal 6 orang dan maksimal 10 orang, setengah dari anggota kelompok sebagai yang digendong dan sisanya sebagai penggendong. Cara megandong pada permainan ini adalah sebagai berikut:
Mula-mula penggendong (pemain 1) berdiri menghadap kedepan. Dibelakang penggendong berdiri pemain yang akan digendong (pemain A) menghadap k belakang. Jadi posisinya, punggung pemain 1 berhadapan dengan punggung pemain A. Pada posisi seperti ini kedua lengan pemain 1 dikaitkan pada kedua lengan pemain A pada sendi siku masing-masing. Dengan demikian lengan kiri pemain 1 mengait lengan kanan pemain A. Dalam keadaan seperti ini, pemain 1 membungkukkan badannya ± 300 ke depan, maka pemain A terangkat diatas punggung pemain 1.
Pemain yang menggendong harus berlari atau jalan dengan cepat ke pemain 2 yang sudah menunggu pada jarak 10 meter setelah garis awal. Selanjutnya pemain 2 akan membawa pemain A menuju garis akhir dan seterusnya hingga semua pemain yang digendong berada pada garis finish. Pada pelaksanaan permainan ini berlaku aturan sebagai berikut:
a.       Sebelum aba-aba mulai diberikan, kaki pemain tidak boleh melewati garis awal
b.      Sebelum pemain mencapai garis akhir, pemain tidak boleh terjatuh.
c.       Sebelum pemain 1 mencapai pemain 2 dan menyerahkan pemain yang digendong (pemain A) , pemain 2 tidak boleh jalan melewati garis batas.
d.      Sebelum mencapai garis akhir kaitan lengan pemain yang digendong tidak boleh terlepas dan jika lepas pemain boleh menggendong kembali tetapi tetap pada posisi jatuh.
2.      Sangsi
a.       Bila sebelum aba-aba mulai diberikan, ada pemain yang kakinya melewati garis awal, permainan diulang dengan diberikan aba-aba yang baru. Jika kesalahan yang sama dilakukan sebanyak 3 kali berturut-turut, pemain tersebut dinyatakan gugur.
b.      Bila pemain 1 belum sampai ke pemain 2 tetapi pemain 2 berjalan melewati garis batas waktu kelompok tersebut melakulan start untuk lari atau jalan ditunda sampai hitungan 3 (3 detik).
3.      Jalannya permainan
Semua pemain berada pada belakang garis awal atau garis batas. Pada aba-aba “bersedia”, pemain menggendong pasangan masing-masing, berjajar sepanjang garis awal, dengan satu kaki tepat berada pada belakang garis. Kemudian wasit memberi aba-aba “tiga” semua pemain yang telah menggendong berlari atau jalan secepat-cepatnya menuju penggendong selanjutnya, lalu penggendong kedua yang akan membawa pemain yang di gendong menuju garis akhir dan seterusnya hingga semua pemain yang digendong berada pada garis finish.
4.      Kalah menang
Pemenang adalah peserta yang dinyatakan paling pertama selesai membawa pemain yang digendong pada garis akhir. Kalau ada ketentuan memilih tiga juara maka yang tiba pertama selesai membawa pemain yang digendong pada garis akhir dinyatakan juara satu dan selanjutnya.
E.     Wasit
Dalam pelaksanaan permainan megandong sambuk estafet, ditunjuk seorang wasit yang bertugas memimpin permainan dan diperlukan tambahan paling tidak 2 oang pembantu wasit untuk mengawasi jalannya permainan.
F.     Komponen aktivitas yang dominan
Aktivitas yang dilakukan pada permainan megandong sambuk estafet adalah berlari jarak pendek dengan menggendong beban yang cukup berat, yang dipegang dengan mengaitkan siku. Karena jarak yang ditempuh pendek dengan kecepatan yang lumayan maka sifat larinya berupa lari anaerobik. Beban yang dibawa oleh pemain cukup berat dan digendong pada punggung dengan pegangan berupa kaitan pada sendi siku. Aktivitas ini memerlukan keadaan yang cukup dari kekuatan otot-otot lengan, otot-otot punggung/badan dan otot-otot tungkai. Dalam keadaan berlari, beban berupa orang yang digendong terbalik tidak stabil kedudukannya. Oleh karena itu komponen keseimbangan sangat diperlukan.
G.    Kemungkinan cedera
Kurang stabilnya posisi orang yang digendong memungkinkan pemain megandong sambuk estafet sering terjatuh saat berlari sehingga memungkinkan terjadinya cedera. Cedera yang mungkin terjadi pada permainan ini adalah luka lecet, terkilir pada persendian tungkai dan lengan.





















BAB III
PENUTUP
3.1  Simpulan
Permainan megandong sambuk tidak diketahui dengan jelas asal usulnya. Diperkirakan gagasan megandong sambuk ini timbul dari suasana kesibukan para pekerja pengangkut barang di pasar-pasar atau di gudang-gudang beras atau hasil bumi lainnya yang dengan sigap dan cekatan mengangkut karung-karung berisi barang-barang hasil bumi di atas punggungnya. Biasanya bongkar muat dilakukan beramai-ramai dan setiap orang tentu berusaha dapat mengangkut lebih banyak untuk mendapat imbalan yang lebih banyak pula. Dengan demikian, setiap orang akan berusaha mengangkut lebih cepat. Megandong sambuk estafet, peserta dijadikan menjadi 2 kelompok atau lebih tergantung kesepakatan bersama. Masing-masing kelompok terdiri minimal 6 orang dan maksimal 10 orang. Setiap kelompok dibagi lagi menjadi 2 kelompok bagian yang jumlahnya sama pada setiap bagian. Kelompok bagian 1, pemain penggendong sedangkan kelompok bagian 2 pemain yang digendong. Pemenang adalah peserta yang dinyatakan paling pertama selesai membawa pemain yang digendong pada garis akhir (finish).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar