BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Olahraga merupakan suatu kegiatan
aktivitas teratur dan terencana dengan bertujuan untuk menjaga kesehatan dan
dalam rangka mendapatkan prestasi bagi seorang atlit, Olahraga sangat mudah
diterima oleh kalangan masyarakat, banyak masyarakat menghabiskan waktu
liburnya pada hari pekan dengan berolahraga, karena olahraga sangatlah murah,
menyegarkan, menyenangkan dan menyehatkan. Perkembangan sejarah terus
berkembang sampai saat ini selalu ada perbaikan-perbaikan dalam dunia olahraga.
Ada banyak olahraga yang dapat dilakukan di antaranya adalah sepak bola,
basket, voli, lari dan masih banyak lagi. Namun bagi para masyarakat yang
menyukai olahraga sepak bola dan basket, ada satu cabang olahraga yang sangat
menarik karena olahraga ini adalah merupakan modifikasi dari olahraga sepak bola
dan basket, yaitu permainan raja bola.
Permainan ini sebagai
usaha dari anak-anak atau orang dewasa untuk mengisi waktunya dengan permainan
yang mirip pertempuran antara dua buah kerajaan yang saling ingin menundukan
musuhnya. Simulasi pertempuran ini digambarkan lewat permainan ini, dengan
membagi para pemain atas dua kelompok yang bertindak sebagai dua kelompok
prajurit dengan masing-masing rajanya yang menyerbu musuh. Dan istana serta
raja merupakan titik lemah dari musuh. Siapa yang istananya lebih dahulu
diduduki atau dibakar, maka kelompok tersebut yang kalah. Tak perduli berapapun
anak buah atau prajuritnya yang masih hidup, asal istana atau raja kalah, maka
kalahlah seluruh kelompok tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian
latar belakang diatas, maka dapat diuraikan rumusan masalah sebagai berikut.
- Bagaimana riwayat permainan raja bola?
- Berapa banyak jumlah pemain dalam permainan raja bola?
3.
apakah sarana dan prasarana dalam
permainan raja bola?
4.
Bagaimana pelaksanaan permainan raja
bola?
1.3 Tujuan
Berdasarkan uraian
rumusan masalah diatas, maka dapat diuraikan tujuan yang ingin dicapai dalam
pembuatan karya tulis ini sebagai berikut.
1.
Untuk mengetahui riwayat permaianan raja
bola.
2.
untuk mengetahui banyaknya jumlah pemain
dalam permainan raja bola.
3.
Untuk mengetahui sarana dan prasarana
dalam permainan raja bola.
4.
Untuk mengetahui pelaksanaan permainan
raja bola.
1.4 Manfaat
Manfaat
yang diharapkan dari luaran karya tulis ini sebagai berikut.
1.
Bagi Mahasiswa
Mampu dipahaminya riwayat, jumlah pemain, sarana
prasarana dan pelaksanaan permainan raja bola. Sehingga mampu mempraktikkan
secara langsung permainan tersebut.
2.
Bagi Penulis
Menambah pemahaman mengenai riwayat, jumlah pemain,
sarana prasarana dan pelaksanaan permainan raja bola untuk dapat dilakukan
implementasi dalam konteks belajar mengajar di bangku perkuliahan.
3.
Bagi Pembaca
Menambah wawasan baru mengenai riwayat, jumlah
pemain, sarana prasarana dan pelaksanaan permainan raja bola dalam konteks
pembelajaran.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Riwayat
Riwayat
lahirnya permainan raja-rajaan ini tidaklah diketahui. diperkerikan permainan
ini sebagai usaha dari anak-anak atau orang dewasa untuk mengisi waktunya
dengan permainan yang mirip pertempuran antara dua buah kerajaan yang saling
ingin menundukan musuhnya. Simulasi pertempuran ini digambarkan lewat permainan
ini, dengan membagi para pemain atas dua kelompok yang bertindak sebagai dua
kelompok prajurit dengan masing-masing rajanya yang menyerbu musuh. Dan istana
serta raja merupakan titik lemah dari musuh. Siapa yang istananya lebih dahulu
diduduki atau dibakar, maka kelompok tersebut yang kalah. Tak perduli berapapun
anak buah atau prajuritnya yang masih hidup, asal istana atau raja kalah, maka
kalahlah seluruh kelompok tersebut.
Ada
berbagai variasi dalam permainan ini, dan banyak telah mengalami modifikasi
sesuai dengan situasi, kondisi dan tempat dimana permainan ini dilakukan.
Sehingga permainan raja-rajaan di satu desa lain dengan di desa lainnya. Tetapi
inti permainannya adalah sama, yakni raja dan istana menjadi incaran untuk
dapat menang. Permainan raja-rajaan yang ditengahkan disini adalah permainan
dimana sebuah kerajaan diserang oleh sekelompok prajurit untuk ditaklukan.
2.2 Pemain
Jumlah
pemain dalam permainan ini minimal 4 orang. Makin banyak makin baik. Para
pemain dibagi atas dua regu yang anggotanya seimbang dalam tinggi dan berat
badannya. Biasanya dimainkan oleh laki-laki saja. Tetapi di suatu desa ada pula
yang mengikutkan wanita sebagai anggota. Permainan ini paling banyak dilakukan
oleh anak-anak, jarang orang dewasa, sebab mereka harus berlari-lari di
lapangan atau sekitar rumah-rumah penduduk, sehingga bagi orang dewasa tentu
tak enak ikut berlari demikian.
2.3 Sarana dan Prasarana
1.
Peralatan
Tidak banyak diperlukan peralatan pada permainan
ini. Sebuah bola yang terbuat dari buntalan kain atau daun-daunan atau jeruk
yang dibungkus dengan tali serat batang pisang sudah mencukupi untuk pelengkap
permainan ini. Dapat pula dipergunakan sebuah potongan tongkol jagung yang
telah dihilangkan isi jagungnya. Bisa juga bola yang digunakan dalam permainan
ini yaitu bola kasti. Dan peralatan yang lain adalah sebuah istana yang terdiri
atas sebuah batu bata atau benda lainnya yang dapat diletakan di tanah dan
sukar bergeser.
2.
Lapangan
Diperlukan
lapangan yang agak luas, minimal 4 x 5 meter, agar pemain bebas bergerak.
Apalagi jika jumlah pemain lebih dari 10 orang diperlukan lapangan yang lebih
luas lagi. Kalau tidak memungkinkan untuk mendapatkan lapangan yang luas, maka
areal permainan dapat mempergunakan seluruh arena atau areal yang ada di
sekitar tempat bermain. Entah itu halaman rumah, jalan, atau tempat-tempat
lainnya dapat dimanfaatkan oleh pemain untuk berlari, bersembunyi atau saling
tarik antara sesama pemain dari regu yang berlawanan.
3.
Pakaian
Pakaian yang dipergunakan para pemain adalah bebas.
Tetapi sebaiknya mempergunakan pakaian yang mudah untuk berlari. Biasanya di
desa pemain tidak mempergunakan baju. Hal ini untuk menghindari robeknya baju
pada waktu terjadi saling tarik antara pemain, yang dapat berlangsung antara
dua pemain yang berlawanan atau antara beberapa pemain saling keroyokan.
Biasanya tidak ada tanda khusus
yang dipergunakan antara regu yang satu dengan regu yang lainnya untuk
membedakan. Karena semua pemain sudah saling mengenal mana lawan dan mana
kawan. Tetapi untuk pemain yang tidak saling mengenal sebaiknya mempergunakan
tanda, misalnya regu yang satu mempergunakan ikatan kain di kepala atau
dililitkan di pinggang.
2.4 Pelaksanaan
1.
Jalannya Permainan
Pemain dibagi atas dua regu yang
seimbang baik dalam hal tinggi maupun berat badan. Pembagian ini dapat
dilakukan dengan undian atau tanpa undian asal adil. Undian diadakan lagi untuk
menentukan pemegang bola serta regu mana jadi regu bertahan dan regu mana jadi
regu penyerang.
a.
Regu bertahan
Memilih seorang pemain yang
diangkat sebagai raja, dan yang lain sebagai rakyatnya atau anak buah raja.
Kemudian ditetapkan tempat istana dimana harus diletakkan (berupa) batu atau
bata yang ditaruh di atas tanah. Tugas raja adalah menjaga istana agar tak di
bakar atau diduduki musuh, dan membunuh musuh dengan lemparan bola. Sedangkan
tugas anak buah raja adalah menarik pemain regu penyerang agar mendekati raja
sehingga dapat dibunuh dengan lemparan bola oleh raja. Pada waktu menarik pemain
regu penyerang, anak buah raja dapat menarik secara beramai-ramai atau secara
sendiri-sendiri sehingga mampu mendekatkan mereka ke tempat raja untuk dibunuh
dengan lemparan bola. Dan anak buah raja ini bertugas pula untuk memungut bola
setelah bola lepas dari tangan raja akibat dilemparkan untuk membunuh lawan.
Pada waktu ini akan terjadi saling berebut bola dengan pihak lawan. Bila
berhasil merebut bola tersebut, maka dengan segera bola itu diberikan kepada
raja, dengan cara melemparkannya atau membawa sendiri ke dekat raja. Dan
mempertahankan istana dari serbuan musuh.
b.
Regu penyerang
Pada regu penyerang ini tidak ada
yang bertindak sebagai raja. Setiap pemain adalah prajurit yang mempunyai hak dan
kewajiban yang sama. Tugas dari setiap prajurit penyerang ini adalah merebut
istana dan membunuh raja lawan. Caranya adalah dengan melempar mempergunakan
bola. Istana musuh dapat dirampas dengan cara menginjakan kaki di atas batu
yang berfungsi sebagai istana. Untuk menginjak ini, tentu memerlukan perjuangan
sendiri. Bila dijaga oleh raja yang tidak membawa bola tugas akan lebih mudah
yakni menggusur raja beramai-ramai dari istananya, sehingga kakinya lepas dari
atas batu. Baru batu tersebut diinjak dan sahlah istana termusnakan atau
diduduki. Dan regu bertahan dianggap kalah. Kalau istana dijaga oleh banyak
prajurit atau raja memegang bola usaha menduduki istana akan sulit. Bisa semua
prajurit yang menyerang dibunuh olah raja dengan lemparan bolanya.
Istana raja dapat pula dibakar
dengan bola yang dilemparkan kearah batu istana. Pekerjaaan ini akan menemui
kesulitan, kalau prajurit raja gigih bertahan dan mencegah musuh ditengah jalan
serta merebut bola yang telah dipegang siap untuk dipergunakan membakar istana.
Bola dapat dioperkan kepada teman yang bebas dan dialah yang bertugas membakar
istana.
Untuk mendapatkan bola, maka harus
diperjuangkan dengan gigih dan penuh muslihat. Pada waktu bola berada ditangan
raja, maka segala cara dipergunakan untuk memancing emosi raja agar bola
dilemparkan dengan maksud membunuh prajurit penyerang agar mati. Dan pemain
penyerang harus pintar berkelit untuk menghindari lemparan bola. Jika terkena
lemparan bola dari raja akan dianggap mati dan tidak boleh ikut melanjutkan
permainan. Tetapi kalau luput dari lemparan bola raja, maka bola yang jatuh ini
harus diperebutkan antara anak buah raja dengan para prajurit penyerang. Pada
waktu inilah terjadi adu lari, kemudian saling tarik-menarik dan merebut bola.
Bola yang telah dipegang oleh musuh dapat direbut dengan berbagai cara. Setelah
bola dapat direbut maka segera harus dioper kepada teman lain yang bebas untuk
dipergunakan membunuh raja atau membakar istana raja. Pada waktu berlari
membawa bola ini anggota regu bertahan dapat mengajar dan merebut bola itu.
Akar terjadi lagi kejar-kejaran dan saling rebutan bola. Apabila anggota regu
bertahan yang dapat merebut bola ini, maka diapun akan secepatnya lari membawa
bola ini kepada rajanya atau melempar dari jarak jauh ke raja. Resikonya
melempar bola ini adalah dicegah di tengah jalan oleh lawan sehingga bola dapat
direbut dan membahayakan raja atau istana.
2.
Kalah Menang
Regu bertahan di anggap kalah jika
terjadi hal-hal berikut:
a.
Raja terkena lemparan bola oleh lawan.
b.
Istana terbakar terkena lemparan bola
oleh lawan.
c.
Istana diduduki (diinjak oleh kaki)
musuh.
Regu penyerang di anggap kalah bila
seluruh prajuritnya mati terkena lemparan bola dari raja regu bertahan.
Prajurit dari regu bertahan tidak pernah mati.
Permainan dilanjutkan lagi setelah
ada yang kalah dan yang menang dengan kedudukan regu berganti. Yang semula
menjadi regu bertahan pada permainan selanjutnya menjadi regu penyerang.
Demikian seterusnya sampai beberapa babak. Hasil menang-kalah terakhir dihitung
dengan menjumlahkan seluruh kemenangan dari semua babak permainan.
Anggota dari masing-masing regu
tidak berhak untuk membunuh dengan cara melempar mempergunakan bola atau cara
lainnya. Hanya raja regu bertahan yang mempunyai kekuasaan atau hak untuk
membunuh anggota regu penyerang dengan lemparan bola. Dan anggota regu
penyerang hanya berhak membunuh raja, bukan prajurit raja, dengan lemparan bola
dan membakar istana dengan lemparan bola juga. Istana dapat juga diduduki musuh
dengan menginjaknya. Bola dapat direbut dari tangan musuh.
3.
Juri atau Wasit
Dalam permainan ini jarang
mempergunakan juri atau wasit. Diperlukan kejujuran untuk mengakui telah
terkena lemparan bola atau tidak. Demikian pula pada istana dilempar dengan
bola, kena atau tidak. Tetapi dalam permainan tertentu, artinya khusus untuk
dipertandingkan, tentunya masalah juri ini mendapatkan perhatian, untuk
mengawasi kena atau tidaknya badan prajurit penyerang oleh bola lemparan raja
dan kena atau tidaknya badan raja atau istana raja akibat lemparan bola anggota
regu penyerang.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Simpulan
·
Diperkerikan permainan ini sebagai usaha
dari anak-anak atau orang dewasa untuk mengisi waktunya dengan permainan yang
mirip pertempuran antara dua buah kerajaan yang saling ingin menundukan
musuhnya. baik.
·
Jumlah pemain dalam permainan ini
minimal 4 orang. Makin banyak makin.
·
Bola yang digunakan dalam permainan ini
yaitu bola kasti. Dan peralatan yang lain adalah sebuah istana yang terdiri
atas sebuah batu bata atau benda lainnya yang dapat diletakan di tanah dan
sukar bergeser.
·
Pemain dibagi atas dua regu yang
seimbang baik dalam hal tinggi maupun berat badan. Pembagian ini dapat
dilakukan dengan undian atau tanpa undian asal adil. Undian diadakan lagi untuk
menentukan pemegang bola serta regu mana jadi regu bertahan dan regu mana jadi
regu penyerang.
3.2
Saran
Makalah ini
dapat diharapkan menambah wawasan dan
pengetahuan siswa tentang salah satu permainan tradisional yaitu raja
bola. Agar pembaca maupun pendengar
dapat langsung dengan mudah memahami seluk-beluk tentang permainan raja bola.
DAFTAR
PUSTAKA
Subandi. 1991. Olahraga Tradisional Di Daerah Bali. Denpasar: Pemerintah Daerah
Tingkat I Bali KONI Propinsi Daerah Tingkat I Bali.
Agen Slot
BalasHapusAgen Slot Terbaru
Movie Sub Indo