Sabtu, 31 Oktober 2015

TES CPNS DENGAN COMPUTER ASSISTED TEST (CAT)



TES CPNS DENGAN COMPUTER
ASSISTED TEST (CAT)

Sejak tahun 2013, pemerintah memperkenalkan Computer assisted Test (CAT) untuk tes CPNS. Tujuan dari penggunaan metode CAT dalam ted CPNS adalah untuk efektivutas dan efiensi tes CPNS jika dibandingkan tes CPNS dengan metode Lembar Jawaban Komputer (LJK).

JENIS SOAL TES CPNS DENGAN CAT
Jenis-jenis soal yang diujikan dalam tes CPNS dengan metode CAT sama dengan tes CPNS dengan LJK, hanya jumlah soalya yang berbeda. Berikut adalah jenis soal, jumlah soal, dan passing grade untuk tes CPNS:
Jenis Soal
Jumlah Soal
Passing Grade
Jumlah Soal Minimal Benar CAT
CAT
LJK
Tes Wawasan Kebangsaan (TKW)
35
40
40%
14 soal
Tes Intelegensi Umum (TIU)
30
35
50%
15 soal
Tes Karakteristik Pribadi (TKP)
35
45
60%
21 soal



MATERI-MATERI PENTING TES CPNS

PANCASILA
Ø  Pada tanggal 1 Juli 1945, dalam rapat BPUPKI yang pertama, Ir. Soekarno mengusulkan ilma asas sebagai calon dasar Negara yang diberikan nama Panca Sila, meliputi:
1.      Nasionalisme
2.      Internasionalisme
3.      Mufakat atau Demokrasi
4.      Kesejahteraan Sosial
5.      Ketuhanan yang Berkebudayaan
Ø  Usulan tersebut kemudian dirumuskan oleh Panitia Sembilan dan diterjemahkan dalam Piagam Jakarta pada 22 Juli 1945.
Ø  Isi Pancasila yang digunakan sebagai dasar Negara adalah:
1.      Ketuhanan Yang Amaha Esa
2.      Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3.      Persatuan Indonesia
4.      Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan
5.      Keadilan Social Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Ø  Fungsi utama Pancasila adalah sebagai:
1.      Dasar Negara
Dimana sebagai dasar Negara Pancasila berfungsi sebagai dasar dan sumber dari segala peraturan perundang-undangan Rakyat Indonesia.
2.      Ideologi Negara
Dimana sebagai ideologi Pancasila dibentuk dari nilai-nilai social budaya yang berlaku di Republik Indonesia.
3.      Ideologi Terbuka
Dimana sebagai ideologi terbuka Pancasila dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan perubahan jaman, tanpa harus meninggalkan nilai-nilai dasar bangsa Indonesia.
Ø  Pancasila memiliki tiga nilai utama yaitu, nilai material, nilai vital, dan nilai rohani.
Ø  Pancasila dalam lambing Negara garuda pancasila dilambangkan dengan:
1.      Sila pertama          : Bintang
2.      Sila kedua             : Rantai
3.      Sila ketiga             : Pohon Beringin
4.      Sila keempat         : Kepala Benteng
5.      Sila kelima            : Padi dan Kapas

UNDANG-UNDANG DASAR 1945
ü  Undang-Undang Dasar 1945 merupakan hukum dasar atau konstitusi di Republik Indonesia.
ü  Undang-Undang Dasar 1945 disahkan menjadi konstitusi oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945.
ü  Indonesia sempat mengalami beberapa perubahan konstitusi, diantaranya adalah:
1.      UUD 1945 ( 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949)
2.      Konstitusi RIS ( 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950)
3.      UUDS ( 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959)
4.      UUD 1945 Pasca Dekrit Presiden ( 5 Juli 1959 – 1966)
5.      UUD 1945 Era Orde Baru ( 11 Maret 1966 – 21 Mei 1998)
6.      UUD Pasca Amandemen
ü  Periode Amandemen Undang-Undang Dasar 1945 adalah:
1.      Amandemen Pertama     : 14-21 Oktober 1999
2.      Amandemen Kedua       : 7-18 Agustus 2000
3.      Amandemen Ketiga       : 1-9 November 2001
4.      Amandemen Keempat   : 1-11 Agustus 2002

BHINEKA TUNGGAL IKA
*        Semboyan Bhinneka Tunggal Ika diambil dari kitab Sotasoma karangan Mpu Tantular pada abad XIV atau masa Kerajaan Majapahit.
*        Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti beranekaragam namun tetap satu.
*        Bhinneka Tunggal Ika pertama kali diusulkan sebagai semboyan Negara oleh Muhammad Yamin kepada Ir. Soekarno.
*        Semboyan Bhinneka Tunggalika diletakkan dalam lambing Negara Garuda Pancasila hasil rancangan Sultan Hamid II.

NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
·           Indonesia berasal dari bahasa latin Indus dan nesos yang berarti india dan pulau-pulau.
·           Tokoh pertama yang menggunakan nama Indeonesia adalah Ki Hajar Dawantara (Suwardi Suryaningrat).
·           Berdirinya kebangkitan pergerakan perlawanan Indonesia terhadap Belanda ditandai oleh berdirinya Budi Oetomo pada 20 Mei 1908 sebagai organisasi nasional pertama.
·           Berdirinya Boedi Oetomo diikut oleh organisasi nasional pertama.
1.      Serikat Dagang Islam, didirikan tahun 1909 oleh H. Samanhudi.
2.      Muhammadiyah, didirikan tahun 1912 oleh K.H Ahmad Dahlan.
3.      Indiscehe partij, didirikan pada tahun 1915 oleh dr. Cipto Mangunkusumo, Ki Hajar Dawantara, dan Douwes Deker yang terkenal sebagai Tiga Serangkai.
4.      Nahdatul Ulama, didirikan tahun 1926 oleh K.H Hasyim Asy’ari.
5.      Partai Nasional Indonesia, didirikan tahun 1927 oleh Ir. Soekarno.
·           Sumpah Pemuda pada tahun 1928 menjadi pemersatu dan dasar kuat menuju cita-cita kemerdekaan Indonesia.
·           BPUPKI dibentuk pada tanggal 1 Maret 1945 untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. BPUPKI melaksanakan siding sebanyak dua kali pada tanggal 29 Mei 1 Juli 1945 dan 10-17 Juli 1945.
·           Dalam sidang BPUPKI dibahas antara lain tentang dasar Negara dan konstitusi Negara.
·           Pada tanggal 7 Agustus 1945 dibentuk PPKI untuk menggantikan BPUPKI
·           Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta.
·           Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden pertama Republik Indonesia dalam sidang pertama PPKI tanggal 18 Agustus 1945.
·           Dalam sidang tersebut disahkan juga undang-undang dasar 1945 sebagai konstitusi Negara.





MATERI SINONIM YANG SERING KELUAR

Acum                   : Rujukan
Adagium             : Pepatah, Peribahasa
Ad Interim          : Sementara
Agam                   : Besar, Kuat
Ago                     : Alat untuk mengukur aliran listrik
Adaptasi              : Menyesuaikan
Akhirat                : Alam baka
Akselerasi            : Percepatan
Aktual                 : Terbaru, nyata, sesungguhnya
Akumulasi           : Percepatan
Akurat                 : Tepat, benar, seksama
Altriuis                : Peduli
Ambiguitas          : Bermakna ganda
Amputasi             : Pemotongan organ
Anarki                 : Kekacauan
Anomali               : Kelainan, penyimpangan, deviasi
Antagonis            : Berlawanan
Anulir                  : Abolisi
Apatis                  : Masa bodo, tidak peduli
Aptitude              : Bakat, talenta
Argumen             : Alasan
Artifak                 : Benda arkeologi
Arogan                : Sombong, angkuh
Aplus                   : Bergantian
Artifisial              : Buatan
Assesment           : Taksiran
Autentik              : Asli, sah
Ayal                     : Bimbang, ragu, lambat
Azab                    : Siksaan
Aziz                     : Terhormat
Babil                    : Keras kepala
Bacul                   : Penakut
Badar                   : Purnama
Badal                   : Wakil, pengganti
Bagak                  : Berani, besar hati
Bahadur               : Pahlawan
Bangon                : Nakal, usil
Barbar                  : Tidak beradab, kejam biadab
Bengis                 : Kejam, lalim
Berdikari             : Mandiri
Brongsang           : Marah-marah
Bhineka               : Berbeda-beda
Bica                     : Dongkrak
Bienal                  : Dua tahun sekali
Biner                    : Serba dua
Bonafide             : Dapat dipercaya
Bontoh                : Kayu
Botoh                  : Penjudi
Brevet                  : Akta, sertivikat keahlian, surat izin
Bromocorah         : Residivis
Bauna                  : Dunia, bumi
Bungalo               : Pesanggrahan
Bura                     : Sambur
Burkak                 : Cadar
Cabur                   : Kerusuhan, keributan
Citra                    : Gambara, kesan
Darma                  : Kewajiban, kewajiaban
Deduksi               : Depan, luar
Daya                    : Kekuatan Tenaga
Khalayak             : Publik
Daha                    : Ganda, dua
Durjana                : Jahat
Ekonomis            : Hemat
Eksak                   : Pasti
Eksentrik             : Aneh
Ekstrinsik            : Pihak luar
Ekspres                : Cepat
Elastis                  : Lentur
Elegan                 : Anggun, pesona
Faedah                 : Guna, manfaat
Fantasi                 : Khayalan, Angan-angan
Gaek                    : Tua renta
Icak-icak              : Pura-pura, tidak sungguh-sungguh
Instruksi              : Perintah, petunjuk
Intelek                 : Terpelajar
Kekal                   : Langgeng
Khas                    : Khusus, istimewa
Khilaf                  : Keliru, salah, tidak sengaja
Kilah                    : Berdalih, beralasan
Klarifikasi            : Penjelasan
Kolok                  : Madiri
Komando            : Perintah, aba-aba
Kontan                : Tunai
Kontra                 : Tidak setuju
Kayu                    : Lesu
Lazim                  : Umum, lumrah
Legal                   : Sah, Sesuai hukum yang berlaku
Majal                   : Tumpul
Malapetaka          : Kecelakaan
Mengkak             : Bangga, Besar hati
Naas                    : Sial, celaka
Naif                     : Bersahaja, lugu
Nanap                  : Terbalik, terbelalak
Nastapa               : Sedih, susah hati
Nihil                    : Kosong, nol
Ningrat                : Bangsawan
Nista                    : Hina, rendah
Optimal               : Terbaik, tertinggi
Orisinil                 : Asli, tulen
Padan                  : Seimbang, setara, banding
Pailit                    : Merosot, jatuh, bangkrut
Pandir                  : Bodoh
Paralel                  : Sejajar, mirip
Parlente               : Necis, rapi, apik
Pasik                    : Jahat, buruk
Peduh                  : Memperhatikan, mengindahkan
Pekat                   : Kental, liat
Pelak                    : Keliru, salah
Pelik                    : Rumit, sulit
Perdana               : Pertama, permulaan
Permanen             : Tetap
Piawai                  : Pandai, cakap, mampu
Picing                  : Memejamkan
Pongah                : Sombong, angkuh, tinggi hati
Praduga               : Prasangka, anggapan
Prediksi               : Perkiraan, ramalan
Primitif                : Terbelakang, kuno
Privasi                  : Kebebasan, Kekuasaan pribadi
Privat                   : Partikelir, pribadi, tersendiri
Profit                   : Keuntungan
Prospek                : Harapan, kemungkinan
Radang                : Marah, geram, jengkel
Rajalela                : Sesuka hati, sewenang-wenang, menjadi-jadi
Rancu                  : Campur aduk, tidak teratur, kacau
Rasional               : Logis, masuk akal
Rasuk                  : Memasuki, menyusup, mendalam, meresap
Realitas                : Kenyataan
Renovasi              : Memperbarui
Reputasi              : Nama baik, martabat
Reseda                 : Gugup,Gelisah
Ringka                 : Singkat
Rival                    : Lawan
Royal                   : Boros
Sua                      : Berjumpa, bertamu
Supel                   : Luwes
Takabur               : Angkuh, sombong
Tulen                   : Asli, sejati
Varia                    : Bermacam-macam, Aneka warna
Variasi                 : Tambahan, setingan
Via                       : Melalui, lewat
Vaktual                : Nyata
Wahid                  : Satu, tunggal
Yudha                 : Perang
Yuwono              : Anak-anak, muda
Zadah                  : Haram
Zakiah                 : Murni


MATERI ANTONIM YANG SERING KELUAR
ADAPTASI        : MONOTON
AGAM                : KECIL
AKHIRAT          : DUNIA
AKTUAL            : JAMAN DULU
AKUMULASI    : DIPISAHKAN
AKURAT           : MELESET
ANARKI            : KETERTIBAN
APATIS              : PEDULI
APLUS               : SENDIRI
AROGAN           : RENDAH HATI
ARTIFISIAL      : ALAMI
AUTENTIK        : PALSU
AYAL                 : PASTI
AZAB                 : PAHALA
AZIZ                   : HINA
ABABIL             : PENURUT
BAHALA           : KARUNIA
BANGON           : PENURUT
BENGIS             : BIAKSANA
BUANA              : AKHIRAT
CITRA                : PENAMPILAN
DARMA             : HAK
DEDUKSI          : AKHIR
DAYA                : LEMAH
BOHA                 : TUNGGAL
BURJANA         : BAIK
EKONOMIS       : BOROS
EKSAK               : TIDAK TENTU
EKSENTRIK      : WAJAR
EKSTRINSIK    : INTERNAL
EKSPRES           : LAMBAT
ELASTIS            : KAKU
ELEGAN            : KASAR
FAEDAH            : MUDARAT
FANTASI           : NYATA
GAEK                 : MUDA BELIA
HIGIENIS          : KOTOR
ICAK-ICAK       : SEBENARNYA
IDEALISME      : KOMPROMI
INSTRUKSI       : LARANGAN
INTELEK           : BEBAL
KHALAYAK     : PRIVAT
KHAS                 : LAZIM
KHILAF             : BENAR
KEKAL              : SEMENTARA
KILAH               : PENGAKUAN
KLARIFIKASI  : MENGERUHKAN
KOLOK              : MADIRI
KOMANDO       : LARANGAN
KONTAN           : KREDIT
KONTRA           : SETUJU
KUYU                : GEMBIRA
LAZIM               : ANEH
LEGAL               : MELANGGAR HUKUM
MAJAL               : TAJAM
MALAPETAKA        : KEBAHAGIAAN
MANGKAK       : RENDAH HATI